Sebagai makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat Sunda, peuyeum sering disajikan sebagai makanan ringan atau kudapan.
Peuyeum memiliki sejarah yang panjang dan telah menjadi bagian dari sejarah panjang kebudayaan Sunda dan sering disajikan sebagai camilan.
BACA JUGA:Ini Kuliner Khas Provinsi di Pulau Jawa, Nomor 3 Cocok Buat yang Suka Sayuran
Peuyeum juga sering dipakai sebagai kombinasi sebagai bahan utama untuk membuat berbagai macam kuliner lainnya.
Tadi kita sudah singgung sedikit ada makanan yang mirip peuyeum Bandung ini, yakni tapai atau tape singkong.
Sebetulnya apa sih perbedaannya? Tapai ubi atau tape singkong juga merupakan makanan yang terbuat dari singkong.
Sama seperti membuat peuyeum pembuatannya mula-mula singkong dikupas dan dicuci bersih, dipotong-potong dan dikukus.
BACA JUGA:10 Kuliner Khas Provinsi di Sumatra, Nomor 3 Terenak di Dunia
Dikukusnya hingga benar-benar matang serta empuk dan dibiarkan hingga dingin kemudian diberi ragi tape.
Singkong yang telah diberi ragi tadi disimpan di wadah tertutup atau kedap udara dan ditambahkan lagi sedikit ragi kemudian disimpan hingga matang atau empuk jadi tape.
Tape cocok dijadikan campuran es campur, bahan untuk membuat prol tape dan dijadikan bahan pembuatan permen tape.
Tape singkong banyak ditemukan di daerah Jawa Timur seperti tape Bondowoso yang paling terkenal.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Kuliner Khas Bengkulu Yang Siap Goyang Lidah, Bisa Untuk Buah Tangan Juga
Orang di Kota Pagaralam Sumatera Selatan dulu juga punya sentra tape di seputaran Kelurahan Alundua sekarang ini. Namun, sayangnya saat ini daerah tersebut jarang atau hampir tidak ada lagi yang menggeluti pembuatan tapai ini.
Sementara peuyeum juga pembuatannya mirip dengan pembuatan tapai hanya saja peuyeum cukup disimpan atau melalui proses fermentasi dengan cara digantung.
Nah, hasil keduanya peuyeum lebih keras daripada tapai singkong yang teksturnya lembek dan lebih basah. Selain itu peuyeum lebih tahan lama.