“Konsep ini mendorong setiap individu terlepas dari usia untuk selalu belajar dan mengembangkan diri. Membangun pondasi yang kuat. Dan ini adalah jawaban tantangan di masa depan,” ungkap Adlin.
Dalam Kurikulum Merdeka, ia mengungkapkan peran guru bukan lagi hanya sebatas memberikan informasi dan pelajaran kepada siswa, tetapi lebih pada membimbing dan membantu siswa dalam menggali potensi yang mereka miliki.
Untuk itu, ia mengapresiasi LDII yang telah mengusung “Sekolah Pamong Indonesia” atau SPI. Menurutnya, konsep SPI sejalan dengan konsep Kurikulum Merdeka yang mendorong peningkatan kualitas pendidik di Indonesia.
BACA JUGA:Astra Motor Sumsel Sukses Jadi Tuan Rumah Benchmark AHASS Regional Sumatera
“Istilah Sekolah Pamong Indonesia ini saya kira penting untuk kita masyarakatkan karena sebenarnya inti dari sekolah Kurikulum Merdeka belajar adalah mengembalikan fungsi guru itu sebagai pamong atau coach,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso mengungkapkan kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi LDII dalam menyiapkan sumber daya manusia berkualitas untuk menggapai Indonesia Emas 2045.
“Pada 2045 ada dua momen penting yang akan dihadapi Indonesia, yakni bonus demografi dan Indonesia Emas pada 2045. Untuk menyambut hal tersebut, kita harus mencanangkan sesuatu terkait bagaimana kita bisa berkontribusi aktif untuk Indonesia bisa betul-betul mencapai tujuan Indonesia Emas dan bonus demografi,” ucapnya.
Menurutnya, langkah dasar yang harus dilakukan dalam mencapai Indonesia Emas 2045 dan bonus demografi adalah dengan menyiapkan sumberdaya manusia berkualitas sejak usia dini.
BACA JUGA:Hasil Kerja Keras Prajurit, Pembangunan TMMD Kodim 0427/WK Jadi Kebanggaan Warga Way Kanan
“Kita sepakat bahwa pembangunan SDM harus dimulai sejak dini, bahkan sejak di kandungan oleh ibunya. Karena kita tidak mungkin menciptakan SDM yang berkualitas tanpa ada sebuah perencanaan dan persiapan. Dan PAUD dalah salah satu di antara langkah untuk menyiapkan hal tersebut,” paparnya.
Ia mengungkapkan LDII menaruh perhatian besar dalam mempersiapkan generasi berkualitas yang tertuang dalam “8 bidang pengabdian LDII untuk bangsa”.
“Kami memiliki delapan bidang program prioritas, yang empat bidang pertama berfokus pada pembangunan SDM, yaitu kebangsaan, keagamaan, pendidikan, dan kesehatan,” ujarnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan selebritas Ben Kasyafani sebagai moderator.
BACA JUGA:Apresiasi Prestasi Puteri Anak Pariwisata Sumsel, Ini Harapan Sultan Palembang Darussalam
Ia mengungkapkan kegiatan tersebut dapat menambah ilmu pedagogik khususnya pada tenaga pendidik PAUD.
“Ini sangat bermafaat untuk para guru, terutama guru PAUD, agar mereka mempunyai metode yang tepat untuk mendidik anak sekarang,” ucapnya.