PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Gedung yang kini digunakan sebagai objek wisata Museum Batubara Tanjung Enim ternyata menyimpan cerita menakjubkan.
Pantas saja arsitektur Gedung Mesum Batubara Tanjung Enim cukup unik dan terlihat berbeda seperti bangunan pada umumnya.
Gedung Museum Batubara Tanjung Enim menjadi daya tarik untuk menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata edukasi tersebut.
Dengan harapan agar wisatawan yang berkunjung ke museum tersebut memiliki nuansa yang berbeda dan serasa berada di kawasan pertambangan zaman dulu.
BACA JUGA:Pemberangkatan Peleton Beranting Yudha Wastu Pramuka yonif 143/TWEJ, Ini Kata Danyonif 143/TWEJ
BACA JUGA:Comau Implementasikan Lini Perakitan Transmisi ‘Hybrid’ Yang Dirancang Khusus Untuk Hycet
Gedung Museum Batubara Tanjung Enim diketahui dilakukan pembangunannya sejak tahun 1919 sebagai pusat energi Listrik di 2 daerah, Tanjung Enim dan Muara Enim.
Keberadaan Gedung tersebut membutkikan jika aktivitas penambangan sudah lebih satu abad dan masuk dalam kawasan bersejarah di Indonesia.
Pemanfaatan gedung yang kini menjadi lokasi museum baru dilakukan pada tahun 2019.
Pascapemanfaatan gedung menjadi museum menjadi objek wisata baru yang ada di Tanjung Enim Muara Enim.
BACA JUGA:Prajurit Yonif 143/TWEJ Meraih Juara Lomba Lari Musi Run 10K Tahun 2023
Selama menelusuri berbagai objek wisata tesebut mencerminkan aktivitas pertambangan yang sudah dilakukan pada masa penjajahan Belanda.
Di dalam gedung museum juga terdapat beberapa informasi edukasi yang sangat penting berkaitan dengan pertambangan.