Mulai dari berbagai jenis batubara, alat tambang zaman dahulu, ruang kereta bawah tanah, ruang teater hingga sejarah perkembangan pertambangan.
Dari kunjungan ke museum juga bisa melihat sejarah aktivitas pertambangan Batubara dari zaman kolonial hingga sekarang.
BACA JUGA:PENTING! Personel Polda Sumsel Wajib Jaga Satu Hal Ini Dalam Melaksanakan Pengawalan Pemilu
BACA JUGA:Apel Kesiapsiagaan Satgas Polri Dalam Pengamanan Nataru, Kadiv Humas Tekankan Beberapa Hal Ini
Bahkan wisatawan juga bisa melihat area tambang yang berada di bawah tanah.
Kamu juga bisa memanfaatkan kereta bawah tanah dengan suasana yang menggambarkan suasana aktivitas pertambangan Batubara.
Meski nuansa didesain menggunakan suasana zaman dahulu, pengunjung bisa mendapatkan informasi pertambangan Batubara dengan teknologi yang sangat canggih.
Hanya dengan satu alat sentuh, wisatawan bisa langsung mendapatkan seluruh informasi yang berkaitan dengan aktivitas pertambangan Batubara.
BACA JUGA:Anggota Polri Diingatkan Lagi Menjaga Netralitas, Awas Ada Sanksinya Lho
BACA JUGA:Jelang Nataru, Ini Persiapan yang Dilakukan Pengelola Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih
Nah, jika kamu berminat untuk berkunjung ke museum ini cukup membeli tiket sebesar Rp20 ribu dan bisa sepuasnya melihat sejarah perkembangan Batubara.
Meski tiket cukup murah, jumlah kunjungan setiap hari juga dibatasi berkisar 200 hingga 300 orang setiap harinya.*