Namun, mereka yang memiliki kompetensi ini disebutnya, masih sedikit dalam setiap organisasi.
BACA JUGA:Paripurna HUT Kota Prabumulih Dihadiri Pj Gubernur Sumsel
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Upaya Iskandar-Shodiq Wujudkan OKI Mandira
Masalah berikutnya adalah komitmen atau tanggung jawab.
Memiliki kompetensi tanpa ada komitmen ataupun sebaliknya, akan membuat orang tersebut tidak ada gunanya di dalam organisasi.
Lebih parah lagi tidak memiliki keduanya, bisa membuat organisasi tidak berjalan baik.
Sementara kekompakan, menyangkut sinergi, kolaborasi dan koordinasi.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Sinergi Bersama Bupati-Walikota se-Sumsel Tuntaskan Program Prioritas
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Gelar GPM, Pj Gubernur Sumsel Ajak Masyarakat Hemat Pangan
"Ketiga hal itu harus ditingkatkan, nah pelatihan ini sebagai upaya untuk membangun kompetensi, komitmen dan kekompakan terpenuhi," jelasnya.
Mencari solusi permasalahan ketiga hal itu, kata Fatoni, ada lima hal yang bisa dilakukan.
Pertama, seseorang harus mengubah mindset atau pola pikir.
Jangan sampai, mindset negatif mempengaruhi seluruh perilaku, cara kerja dan budaya kerja di organisasi.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Dorong Pengelolaan JSC Palembang Dimaksimalkan
BACA JUGA:Jadikan Pramuka Wadah Pembentukan Generasi Muda Sumsel, Pj Gubernur Sumsel Ajak Ini
"Jika selalu berpikir negatif kita tidak akan produktif, tapi jika cara pandang kita positif membuat kita lebih produktif dan mampu menghasilkan karya-karya besar," bebernya.