Pertama-tama, para mahasiswa melakukan studi pasar untuk memahami preferensi konsumen dan tren industri roti gulung.
Setelah itu, kolaborasi dengan pemilik UMKM roti gulung dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk dan mengoptimalkan strategi harga.
Parapembuat roti juga mulai melakukan pemanfaatan Media Sosial (Medsos) dan bekerja sama dengan pedagang local.
Hal ini menjadi strategi yang diterapkan untuk meningkatkan pemasaran.
BACA JUGA:Wujudkan UMKM Naik Kelas : FINATRA Dukung Program Inkubasi Kominfo Ikhtisiar
Mahasiswa KKN saat ke sana juga berusaha melibatkan UMKM roti gulung dalam pemasaran digital.
Pada sisi lain juga meningkatkan kebersihan dan keamanan pangan.
Karena pembuat roti gulung di Muara Sindang itu tidak hanya satu atau dua orang, melainkan hampir satu dusun perlu dilakukan upaya yang menguntungkan bersama-sama.
Misalnya mereka bersinergi antara mereka.
BACA JUGA:Berharap Produksi Meningkat Pelaku UMKM Diberi Bantuan Ini
Para mahasiswa KKN juga merancang kolaborasi antar-UMKM roti gulung untuk menciptakan sinergi dan saling menguntungkan.
Tentu saja termasuk dalam hal pembelian bahan baku bersama dan pemasaran bersama.
Dengan demikian nantinya tercipta sebuah hasil yang membuat pemasaran atau penjualan lebih berkembang.
Dengan kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan UMKM lokal.
BACA JUGA:Dukungan Perempuan Berwirausaha, MR DIY Salurkan Dana Rp525 Juta untuk 1.000 UMKM di 12 Provinsi
Usaha ini juga dapat menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing produk roti gulung di pasar.