Niat ini tidak ada contohnya dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam, tidak pula dari para sahabat atau pun para tabi’in.
Dan niat (berniat di malam hari) untuk berpuasa keesokan harinya, hanya berlaku pada puasa-puasa yang hukumnya wajib seperti puasa Ramadan.
Karena untuk puasa sunnah tidak perlu tabyitun niyah.
BACA JUGA:Sambut Ramadan 2024! Begini Sikap Kita Jika Batal Puasa Tanpa Disengaja, Kuy Dibaca
BACA JUGA:SIMAK! 7 Cara Menghindari Perbuatan yang Membatalkan Puasa Ramadan
Artinya selama seseorang dari mulai fajar belum makan atau minum, jika dia ingin berpuasa sunnah, maka silahkan.
Namun khusus puasa wajib (Ramadan) maka harus dengan tabyitun niyah (berniat di malam harinya).
Berniat setiap malamnya atau ada di antara ulama yang membolehkan berniat sejak awal Ramadan untuk berpuasa Ramadan satu bulan penuh.
Adapun puasa sunnah tidak butuh tabyitun niyah, sebagiamana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha di dalam Shahih Muslim.
BACA JUGA:9 Dalil Puasa Ramadan, Yuk Disimak Biar Puasa Ramadan 2024 Makin Mantap!
BACA JUGA:Apakah Batal Puasa Jika Potong Rambut? Persiapan Sambut Ramadan 2024, Berikut Penjelasannya!
Beliau (radhiyallahu ‘anha) mengatakan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alayhi wa sallam pernah menemuiku pada suatu hari, kemudian berkata:
هَلْ عِنْدَكُمْ طَعَامٌ
“Apakah kalian memiliki sesuatu untuk dimakan?”
فَإِذَا قُلْنَا لاَ قَالَ إِنِّى صَائِمٌ
BACA JUGA:Apa Beda Puasa Umat Islam dengan Puasa Umat Lain? Temukan Jawabannya di Sini