PALEMBANG, KORANPALPRES.COM- Traveling merupakan salah satu hobi anak masa kini. Selain menghilangkan penat, bekerja dan bersantai, berwisata juga baik untuk kesehatan mental kita.
Jadi benarkah? Ya! benar sekali dalam perjalanan tersebut, seseorang dapat menerima banyak informasi baru yang dapat mengubah cara berpikirnya.
Selain itu, traveling bisa menjadi salah satu cara untuk berdakwah kepada generasi muda dan perempuan. Al-Qur'an menjelaskan banyak hal tentang perjalanan.
Tujuannya agar masyarakat bisa mensyukuri melimpahnya makanan di bumi dan bisa belajar dari orang-orang sebelumnya juga.
BACA JUGA:Hati-Hati! Ini Cara Memilih Bus Wisata dengan Cermat
Tertulis dalam QS Al-Mulk ayat 15 yang artinya:
“Dialah yang memudahkan bumi bagimu, maka pergilah ke segala penjurunya dan makanlah sebahagian rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya saja kamu akan kembali (setelah itu) di alam kebangkitan.”
Inilah Ibnu Batutah yang dikenal sebagai pionir musafir abad ke-14 seperti yang dilansir berbagi sumber. Ia lahir pada tahun 1304 dan meninggal pada tahun 1369 Masehi.
Selama hidupnya, ia melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia. Muslim Maroko ini dianggap sebagai pengelana pertama abad ke-14.
BACA JUGA:Mabuk Perjalanan! Penyebab, Mencegah dan Cara Mengatasinya
Bahkan Marcopolo pun tidak boleh dibandingkan dengannya. Apalagi kalau soal angka perjalanan, Ibnu Batutah jelas menjadi juara yang tidak ada duanya.
Berwisata juga bisa menjadi sarana berburu pahala bila dilakukan dengan niat. Padahal, traveling bisa menjadi wasilah (perantara) untuk menunjang amal shaleh.
Seperti Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhor dan Muslim yang atinya:
“Sesungguhnya kamu tidak menafkahkan rezekimu untuk bertawakal di sisi Allah, melainkan kamu akan diberi pahala atas usahamu, meskipun kamu memasukkan sesuap makanan yang engkau masukkan dalam mulut istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA:Pemudik Wajib Tau! Ini Aturan Baru Dalam Perjalanan Libur Nataru 2023