Kita dapat menarik kesimpulan dari hadis tersebut bahwa dengan niat yang baik, mengharap keridhaan Allah, maka suatu amalan yang awalnya baik dan tidak beribadah menjadi baik dan bermanfaat.
Lebih lanjut Allah menjelaskan bahwa amalan non ibadah pun bisa menjadi sarana ketaatan, sehingga layak mendapat pahala.
لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِنْ نَجْوَاهُمْ إِلَّا مَنْ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوْ مَعْرُوفٍ أَوْ إِصْلَاحٍ بَيْنَ النَّاسِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا
“Karena mereka tidak dirundung kehausan, penderitaan dan kelaparan di jalan Allah, dan mereka tidak memasuki suatu tempat yang menimbulkan murka orang-orang kafir dan mendatangkan musibah kepada musuh, namun bagi mereka tertulis bahwa ini adalah kebaikan."
BACA JUGA:Murah! Ini Tips Cari Hotel Berkualitas di Kota Favorit Anda
Anda juga bisa berburu reward atau pahala dalam perjalanan tersebut, seperti berbagai kepada orang atau teman yang kesusahan di tengah perjalan.
Dan tentunya tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Misalnya minum arak dan mengambil hak orang lain disaat terdesak.
Anda harus menyertakan banyak kenangan dan doa dalam perjalanan Anda. Dan satu lagi, jangan lewatkan shalat, dan lakukan shalat sunnah yang biasa dipanjatkan setiap hari.
Karena istikamah (terus menerus) lebih baik dari 1000 karomah. Semoga ini bisa menjadi renungan kita semua, untuk travelling dijalan Allah.*
BACA JUGA:Jalan Tol Baru Ini Akan Difungsikan Selama Libur Nataru, yang Mana Saja? Ini Daftarnya