PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Warga Desa Bandar, Kecamatan Sosoh Buay Rayap Kabupaten OKU Selatan tengah waswas karena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah memakan korban.
Korban meninggal yakni anak perempuan berusia 10 tahun berinisial DS pekan lalu.
DS dìduga merupakan anak kades Bandar, Kecamatan Sosoh Buay Rayap, Yuzairin.
DS meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama dua hari dì salah satu rumah sakit dì Baturaja, OKU.
BACA JUGA:Gara gara Ini Kasus DBD di PALI Meningkat, Kenali Jenis Nyamuk Aedes Aegypti
Tak cukup sampai dì situ, DBD juga menyerang cucu Kades Bandar yang berusia 3,5 tahun.Saat ini, pasien sedang menjalani perawatan untuk penyakit yang sama. Hal ini dìketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium rumah sakit.
Menanggapi hal ini Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur M Yakub SKM, MM mengimbau selama perubahan musim masyarakat OKU Timur khususnya agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
" Penyakit DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti,jadi masyarakat harus mengetahui gejala awalnya,"jelas Yakub .
Yakub mengatakan, gejala pertama ketika terkena virus penyakit DBD adalah panas tinggi mendadak sampai 2- 5 hari, badan yang terkena gejala DBD terasa lemas dan lesu, timbul bercak (bintik) merah pada kulit dan terasa nyeri pada ulu hati.
BACA JUGA:Tangkal Wabah Penyakit dan Berkembangbiak DBD, Kodim 0405/Lahat bersama Warga Lakukan Hal Mulia Ini
Yakub menghimbau kepada masyarakat jika menemukan anggota keluarganya atau orang lain yang menimbulkan tanda-tanda terjangkit DBD untuk segera membawanya ke puskesmas dan rumah sakit.
“Jika ditemukan penderita dengan gejala awal kasus DBD diharapkan agar segera dapat membawa penderita ke puskesmas dan rumah sakit terdekat,” imbaunya.
Selain itu masyarakat juga dianjurkan untuk meningkatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) berupa pembersihan selokan/got, tempat air/bak, air di dalam dan luar rumah agar terhindar dari jentik-jentik nyamuk.
“Gerkan 3M Plus harus dilaksanakan. caranya dengan menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas. Gerkan ini sekurang-kurangnya seminggu sekali, Plus memakai lotion anti nyamuk dan sejenisnya, tidur menggunakan kelambu, menabur bubuk larvasida/abate di wadah penampungan air,” jelas Yakup.
BACA JUGA:Hati hati Tempat Ini Favorit Nyamuk DBD Di Rumah, Bahkan Kamu Tak Menyangka Ia Akan Betah