PERUSAHAAN Umum Daerah (Perumda) Tirta Musi menaikkan tarif air bersih. Seiring dengan itu, perusahaan milik Pemkot Palembang tersebut diminta untuk terus menjaga kualitas layanan demi kepuasan konsumen.
Permintaan tersebut disampaikan Koordinator Dapil I DPRD Sumsel, Dr. Hj. RA Anita Noeringhati, SH, MH saat berkunjung ke Perumda Tirta Musi, Rabu (18/10/2023). Kunjungan dalam rangka reses tahap III tahun 2023 yang berlangsung sejak 15 hingga 22 Oktober 2023.
Dalam kunjungannya Dr.Hj.RA. Anita Noeringhati,SH.MH didampingi anggota H Yudha Rinaldi; Prima Salam, SH; H Chairul S Matdiah, SH, MHKes; H Mgs Syaiful Padli, ST, MM; dan Kartak, SAS, SE. Rombongan Dapil I diterima Direktur Utama Perumda Tirta Musi Andi Wijaya Adani dan jajaran.
Pada pertemuan itu, Dr. Hj. RA. Anita Noeringhati mengatakan, masalah air itu masalah utama. Sementara untuk kinerja Perumda Tirta Musi sudah pernah dilakukan survey dan hasilnya diketahui jika tingkat kepuasan masyarakat hampir 100 persen.
“Semoga saja dengan dinaikkan tarif jangan kepuasan masyarakat sampai turun. Kami berharap kepuasan itu jangan menghentikan pelayanan untuk yang lebih baik lagi,” kata Anita.
Anita juga mewanti-wanti agar Perumda Tirta Musi memberikan pelayanan terbaik dengan menjaga pemerataan dalam penyaluran air.
“Karena bagaimanapun juga air itu sangat dibutuhkan di semua lini sehingga pemerataan air harus dijaga. Tadi ada keluhan dari Alang-Alang Lebar yang satu minggu tidak ada air, kita berharap itu tidak terjadi lagi,” kata Anita yang juga ketua DPRD Sumsel ini.
Selain soal pelayanan, dapil I juga menanyakan penyertaan modal Pemkot Palembang untuk Perumda Tirta Musi dan besaran dana bagi hasil yang disetor Tirta Musi untuk PAD Palembang.
Sementara anggota Dapil I, H Mgs Syaiful Padli. menanyakan soal kenaikan tarif PDAM yang dikeluhkan masyarakat. Dia juga menanyakan masalah instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) perusahaan ini.
Anggota Dapil I lainnya, Kartak SAS, menyampaikan keluhan masyarakat di beberapa perumahan yang sulit mendapatkan pelayanan perusahaan ini. Padahal pipa besarnya, telah disiapkan oleh masyarakat secara patungan.
Menanggapi semua pertanyaan tersebut, Dirut Perumda Tirta Musi, Andi Wijaya Adani, mengatakan, sampai saat ini penyertaan modal dari Pemkot Palembang sebesar Rp 800 miliar. Dari jumlah tersebut, dana bagi hasil yang disumbangkan untuk PAD sebesar Rp 50 miliar per tahun.
"Sebetulnya profit dari PDAM ini lebih dari itu. Akan tetapi, karena pembagian saham ini sudah diatur, maka PAD yang kita serahkan ke Pemkot Rp 50 miliar, sedangkan sisanya digunakan untuk kesejahteraan karyawan, saving, CSR, pendidikan, dan lainnya," jelas Andi.