“Dengan kapasitas dan fasilitas yang mumpuni, SDJ mendukung efisiensi distribusi batu bara di wilayah tersebut,” ungkap Darwan.
Masih kata Darwan, Titan Group dengan konsesi tambang batu bara di beberapa wilayah, seperti Jambi, Bengkulu, dan Kalimantan Timur, telah berhasil mengimplementasikan strategi efektif dalam distribusi batubara.
Anak usahanya, PT Nusantara Terminal Terpadu bertanggung jawab atas angkutan batu bara dengan kapal tongkang.
BACA JUGA:Bukan Sekedar Tanggung Jawab Sosial, Titan Group Ungkap Motif Lain Pembagian Sembako di 2 Desa
BACA JUGA:5 Kunci Peran Penting Jetty Titan dalam Mencapai Target Produksi Batu Bara di Sumatera Selatan
Meskipun memiliki 16 tongkang dengan kapasitas 10.000 ton, perusahaan ini masih menyewa kapal tambahan untuk memenuhi pesanan yang melampaui kapasitas mereka.
Dengan kontrak jangka panjang hingga 20 tahun dengan PLN, Nusantara Terminal Terpadu tetap menjadi mitra andal dalam mengangkut batu bara milik Titan.
Seiring berjalannya waktu, Titan Group terus berkomitmen pada inovasi dan pengembangan kapasitas angkut batu bara mereka, menghadapi permintaan yang terus meningkat.
Meskipun memberikan kontribusi besar bagi perekonomian daerah dan nasional, sektor pertambangan batu bara juga diiringi oleh dampak negatif.
BACA JUGA:4 Kabupaten di Sumatera Selatan Terima Manfaat dari Program CSR Titan Group
Isu-isu terkait kerusakan lingkungan dan sosial menjadi perhatian utama.
“Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan perusahaan terkait untuk mengambil langkah-langkah yang bertanggung jawab dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan serta masyarakat lokal,” beber Darwan.
Sementara produksi batu bara di Sumatera Selatan terus meningkat, tantangan dan peluang ke depan perlu diidentifikasi.
Upaya untuk terus meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi harus diimbangi dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.