SINGAPURA - Di tengah situasi pertumbuhan ekonomi global yang melambat, wilayah Asia mengalami lonjakan pesat dalam ekonomi digital.
Inisiatif lintas negara dan infrastruktur yang terus berkembang membuka pintu bagi pelaku bisnis untuk mencapai pertumbuhan luar biasa.
Hasil ini disampaikan dalam laporan terbaru dari perusahaan riset pasar IDC yang didukung oleh platform pembayaran global 2C2P dan Ant Group.
Sejak tahun 2021, "IDC InfoBrief" yang didukung oleh 2C2P telah menjadi panduan tren terkini dalam industri pembayaran digital di Asia Tenggara.
BACA JUGA:Business and Philanthropy Forum 2023: Menyatukan Generasi Baru untuk Perubahan Positif
BACA JUGA:Batik Air Rute Penerbangan Jakarta-Banyuwangi Langsung, Mulai 1 November 2023
Edisi tahun ini berjudul "How Asia Buys and Pays 2023: Tapping into Asia's Regional Commerce Opportunities" (Bagaimana Asia Membeli dan Membayar 2023: Memanfaatkan Peluang Perdagangan Regional di Asia).
Laporan ini mengamati perkembangan industri pembayaran digital di Asia Tenggara, Korea Selatan, dan Jepang (ATKSJ).
Laporan ini mengungkapkan potensi besar yang muncul dari peningkatan konektivitas regional dan perdagangan di wilayah Asia.
Pertumbuhan ini didorong oleh proyeksi pendapatan e-commerce lintas negara yang terus meningkat, serta peningkatan pengeluaran pariwisata dan perkembangan infrastruktur, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun sektor swasta.
BACA JUGA:Motor Rusak? Tenang, Berikut Rekomendasi 10 Bengkel Motor Terbaik di Palembang
BACA JUGA:Ingin Smartphone Tanpa Kendala? Coba Samsung Galaxy A05s
Selain itu, laporan ini memberikan panduan rinci tentang langkah-langkah yang dapat diambil oleh pelaku bisnis untuk mencapai kesuksesan dalam perdagangan lintas negara, termasuk penggunaan inisiatif lintas negara, seperti pembayaran digital dan logistik, untuk mencapai pelanggan baru dan menghasilkan pendapatan tambahan.
Beberapa poin kunci dalam laporan ini mencakup:
Pertumbuhan Ekonomi Digital Asia Tenggara