BANK SumselBabel terus gencar menyalurkan dana kredit usaha rakyat (KUR). Seiring dengan itu, anggota DPRD Sumsel asal Dapil I mendorong bank plat merah tersebut untuk memberi kredit tanpa jaminan/agunan bagi pedagang kecil di pasar.
Besaran KUR tanpa jaminan tersebut antara Rp10 juta hingga Rp25 juta.
“Saya berharap bagi yang lancar berikanlah kemudahan, kalau yang macet jangan langsung distop tapi berikanlah harapan agar tidak jadi macetnya, karena terus terang kehadiran KUR ini sangat dirasakan oleh para pedagang, khususnya pedagang kakilima, yang membutuhkan uluran tangan pemerintah,” kata Koordinator Dapil I DPRD Sumsel, Dr. Hj. RA Anita Noeringhati, SH, MH saat berkunjung ke kantor Bank SumselBabel Cabang Kapten A Rivai, Palembang, Selasa (17/10/2023), bersama anggota Dapil I DPRD Sumsel.
Kunjungan dilakukan dalam rangkaian kegiatan reses tahap III tahun 2023 yang berlangsung sepekan pada 15 hingga 22 Oktober 2023.
Reses diikuti Dr. Hj. RA Anita Noeringhati, SH, MH sebagai koordinator didampingi anggota H Yudha Rinaldi; Prima Salam, SH; H Chairul S Matdiah, SH, MHKes; H Mgs Syaiful Padli, ST, MM; dan Kartak, SAS, SE.
Rombongan diterima Pimpinan Cabang Bank SumselBabel Kapten A Rivai, Muhamad Fahmi .
Sementara pertemuan dihadiri perwakilan Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) dan para pedagang pecel lele Lamongan.
Pada kesempatan ini, Muhamad Fahmi memaparkan, penyaluran KUR oleh Bank SumselBabel cabang Kapten A Rivai sudah Rp150 miliar lebih.
Dana itu disalurkan ke beberapa sektor ekonomi seperti perdagangan , pertanian , dan kerajinan.
“Sedangkan untuk yang menjadi trend mark gold di Bank SumselBabel cabang Kapten A Rivai ialah penyaluran KUR untuk Paguyuban Bakso Solo Berseri (PBSB) di mana PBSB ini sudah hampir Rp 23 miliar dan KUR untuk pecel lele Lamongan kemarin bergerak naik ke Rp 4 miliar,” kata Fahmi.
Menurut Fahmi, sejak dua tahun terakhir, Bank SumselBabel cabang Kapten A Rivai mulai ekspansi dengan menyalurkan dana KUR ke bidang pertanian karena beberapa daerah penyangga ekonomi kota berada tidak jauh dari Kota Palembang.
“Salah satunya kota petani dan perkebunan jagung di sentra daerah Tanjung Lago dan daerah Rambutan. Itu selaras dengan apa yang diinginkan pemerintah daerah dan DPRD, karena pembinaan KUR dan UMKM menjadi ujung tombak kita dan kita mendapat informasi kalau Sumsel ini, dengan UMKM dan KUR ini yang mempercepat kita pulih pada waktu menghadapi Covid-19 dengan aktivitas UMKM,“ katanya.