Memang katanya, sekarang banyak petani yang panen tapi para petani memilih menjual gabahnya ketimbang menggiling menjadi beras.
Karena harga gabah tinggi kalau di perhitungkan, takutnya tingginya harga beras akan dirasakan lebih lama oleh masyarakat," terangnya.
Darmanto nenambahkan, suplai gabah di awal tahun ini masih jauh dari kebutuhan penggilingan secara biasanya karena petani langsung menjual gabah ke tengkulak dan hanya sedikit menggiling untuk kebutuhan pangan keluarga saja.
Mau tak mau, sebagian penggilingan memilih untuk berhenti produksi hingga suplai kembali normal.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Pj Gubernur Agus Fatoni Panen Raya Cabe Bersama Petani di Ogan Ilir
“Banyak (penggilingan) yang sudah tidak aktif, ada yang mengatakan 70 persen tidak aktif,” kata Darmanto saat ditemui.
Banyak masyarakat berharap untuk pemerintah kabupaten OKU Timur khususnya Bulog dapat membantu dengan mengadakan Bazaar murah sehingga dapat menekan harga beras di pasaran. *