Menurut Menag, selain bertambahnya jumlah kuota ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam MoU tahun ini.
BACA JUGA:Mau Nonton Konser Dewa 19, Perhatikan Rekayasa Arus Lalu Lintas Sat Lantas Polres Ogan Ilir Ini
BACA JUGA:Menyusuri Sejarah Pempek dan Jenis-jenisnya, Makanan Legendaris Palembang!
"Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi," beber Yaqut.
"Misalnya tentang penempatan jemaah di Mina, kita bisa menentukan posisi tenda jemaah yang lebih dekat dengan jamarat, selama pelaksanaan kontrak dilakukan lebih cepat," timpalnya.
Masih terkait peningkatan layanan, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.
"Tidak harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih. Ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia," imbuh Yaqut.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Mengetahui Jika Tobat Kita Diterima? Kenali Cirinya Berikut Ini
"Ini inovasi yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi," tukasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
"Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia," urai Tawfiq.
"Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman, tetamu Allah," pungkasnya.
BACA JUGA:Komitmen Sukseskan Pemilu 2024, Pangdam II/Swj Buka Hotline Pengaduan Netralitas di Sumbagsel
BACA JUGA:Resep Kue Lumpang Anti Gagal, Makanan Legendaris Hasil Akulturasi Tionghoa Palembang
Selain penandatanganan Ta'limatul Hajj, Menag Yaqut juga dijadwalkan akan menghadiri Muktamar Perhajian serta melaksanakan rapat koordinasi terkait persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.*