PALEMBANG, KORANPALPRES.COM- Jangan anggap remeh pentingnya memilih pola asuh yang tepat, karena juga dapat mempengaruhi karakter anak di kemudian hari.
Mereka mengatakan bahwa pola asuh helicopterlah yang membuat Gen Z merasa kesepian dan mengalami kecemasan.
Pakar parenting Dr Justin Coulson yang dikutip Daily Mail mengatakan, setiap gaya parenting memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Di saat yang sama, ada juga yang memiliki risiko lebih tinggi untuk berdampak negatif pada karakter anak di kemudian hari.
BACA JUGA:Gen Z? Intip Karakternya Dalam Kehidupan Sehari-Hari
"Mengasuh anak bisa jadi sangat sulit. Kebanyakan orang mungkin setuju bahwa tidak hanya ada satu cara untuk membesarkan anak," kata Coulson.
Apa itu parenting helicopter? Dalam istilah parenting modern, istilah ini digunakan untuk menyebut orang tua yang selalu "memantau" di sekitar anak untuk mencegah terjadinya masalah.
Pola asuh seperti ini kadang-kadang disebut pola asuh yang berlebihan. Orang tua terlalu terlibat dalam kehidupan anak, sehingga menghadapi masalah perkembangan dan pembentukan karakter.
Fokus utama dari pola asuh helikopter adalah orang tua selalu melakukan intervensi, bahkan ketika anak bisa menyelesaikan masalahnya.
BACA JUGA:Gen Z versus Milenial, Siapa yang Mendominasi Dunia Kerja?
Dampak buruknya adalah anak cenderung bergantung pada orang lain dalam menghadapi permasalahan bahkan di usia dewasa.
Siapakah Generasi Z?
Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan dalam Sage Journal menyimpulkan bahwa pola asuh yang berlebihan merupakan faktor risiko bagi kesejahteraan manusia di masa dewasa awal.
Peneliti meneliti hubungan antara pendidikan berlebihan, kesepian dan kecemasan sosial pada 287 orang dewasa. Dilakukan dua kali selama 12 minggu, survei ini meneliti sejumlah faktor yang saling terkait.
BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Cocok Buat Gen Z, Keilmuan Dibutuhkan Perusahaan, Mudah Dapat Kerja?