PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengajak para tokoh bangsa untuk merawat keutuhan bangsa dengan nurani yang dimotori akal sehat dan hati yang bersih.
Wapres mengatakan hal itu saat menerima audiensi sejumlah tokoh bangsa di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat.
Para tokoh yang berkesempatan hadir tersebut adalah Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Quraish Shihab, Lukman Hakim Saifuddin, Karlina Rohima Supelli, Makarim Wibisono, Kardinal Suharyo, Pendeta Gomar Gultom, dan Alissa Wahid.
Melalui pertemuan yang berlangsung hangat ini, Wapres menyampaikan apresiasinya kepada para tokoh lintas agama yang hadir membawa gagasan Gerakan Nurani Bangsa sebagai upaya untuk menjaga dan merawat bangsa Indonesia.
BACA JUGA:Resmikan BTS 4G Bakti di Talaud, Presiden Tekankan Pentingnya Konektivitas untuk Persatuan Bangsa
“Saya senang sekali karena masih banyak tokoh-tokoh yang mau berusaha untuk menjaga bangsa ini. Andaikata sudah tidak ada, saya kira (keadaan bangsa Indonesia ke depan) akan lebih parah, karena tidak ada orang yang mau menyuarakan kebenaran dan kebaikan,” tuturnya.
Seperti dikemukakan tadi, Wapres mengungkapkan bahwa kunci merawat keutuhan bangsa adalah nurani yang dimotori akal yang sehat dan hati yang bersih.
Itulah sebabnya, peran para tokoh bangsa sangat fundamental guna terus menjaga akal dan pikiran masyarakat agar tetap sehat dan jernih.
“Jadi kehilangan akal sehat, hatinya tidak bersih, ini saya kira yang menjadi sumber terjadinya ketidakrukunan atau terjadinya konflik- konflik. Ini yang memang harus kita suarakan,” tegasnya.
BACA JUGA:Detak Jantung dan Nafas Bangsaku Menjelang Pemilu
Adapun salah satu tantangan terdekat dalam merawat keutuhan bangsa, sebut Wapres, adalah kontestasi Pemilu 2024.
Menurutnya Pemilu dapat menyebabkan polarisasi masyarakat yang berujung pada perpecahan.
Sehingga, peran tokoh bangsa saat ini sangat diperlukan, khususnya untuk mengingatkan agar masyarakat dapat terus mampu menjaga batas perbedaan pilihan politik pada koridor yang tidak menimbulkan konflik.
“Saya pikir tokoh-tokoh ini harus terus melakukan upaya-upaya melalui berbagai pertemuan, forum, untuk menyuarakan harus seperti apa menjaga dan merawat keutuhan bangsa ini,” ujarnya.
BACA JUGA:Kabintaljarahdam II/Swj Jadi Narasumber di Acara Dialog Sejarah dan Wawasan Kebangsaan