Hingga kini, misteri itu tak juga terkuak namun, tanda Z itu kemudian berkembang di Rusia sebagai tanda dukungan kepada pemerintahnya dan simbol Z muncul di berbagai aksesoris, pakaian, hingga mobil.
Nah, juruf Z yang sakti itu adalah huruf Latin modern yang ke-26 dan terakhir.
Disebutnya zed dan dibaca [zɛd]. Di Amerika Serikat, Z dibaca sebagai zi.
Mengutip Wikipedia, huruf ini datang dari huruf Yunani zeta yang berasal dari huruf Proto-Semit (Semit awal).
BACA JUGA:Huruf V untuk Victory, Dikaitkan dengan Kampanye Kemenangan Sekutu pada Perang Dunia ke-2
Nama huruf Semit asalnya adalah zayin, yang mungkin bermakna "senjata", serta merupakan huruf ketujuh dalam abjad tersebut.
Dalam bahasa Latin awal, bunyi /z/ berubah menjadi /r/ karena rhotasisme sehingga huruf yang melambangkan bunyi /z/ menjadi tidak berguna.
Maka sekitar tahun 300 SM, huruf Z disingkirkan oleh Censor Appius Claudius Caecus, lalu tempatnya semula digantikan oleh huruf baru, G.
Pada abad pertama SM, huruf Z diterapkan kembali ke dalam alfabet Latin agar menandakan bunyi zeta Yunani dengan lebih tepat. Huruf Z bersama Y merupakan dua huruf yang dipinjam oleh bangsa Romawi dari Yunani.
BACA JUGA:Huruf S di Kostum Superhero Ini Melambangkan Harapan
Pada masa sebelumnya, alfabet bahasa Inggris yang digunakan oleh anak-anak tidak diakhiri dengan Z, melainkan dengan & atau simbol tipografi yang menyerupainya.
Dalam bahasa Melayu dan juga bahasa Indonesia, huruf "z" berbunyi konsonan geser rongga-gigi bersuara. Kata-kata dalam bahasa Melayu itu diserap dari kata-kata pinjaman bahasa Arab, Persia dan Eropa; misalnya: ‘ziarah’, ‘zapin’ dan ‘zoo’.
Jadi, Z selain huruf keduapuluh enam atau yang terakhir dalam abjad Latin juga merupakan simbol awalan SI untuk zetta-.
Huruf kecil "z" merupakan simbol awalan SI untuk zepto-.
BACA JUGA:Kamu Sulit Melafalkan Huruf R, Bisa Jadi Karena Gejala Rhotisisme
Huruf z juga bisa bermakna akhir seperti sering disebut dalam ungkapan dari a sampai z. Yang bermakna dari awal sampai akhir