Di sisi lain, ada juga ulama yang membatasi pelaksanaan puasa ganti Ramadan di hari Jumat.
Mereka berpendapat bahwa hari Jumat adalah hari yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam, di mana umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat Jumat dan mengisi waktu dengan ibadah-ibadah tertentu.
Oleh karena itu, mereka berargumen bahwa lebih baik menjaga keutamaan hari Jumat dengan tidak melakukan puasa ganti Ramadan pada hari tersebut.
BACA JUGA:Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-J Bangun Rumah Singgah di Bangui
BACA JUGA:Aksi Kodim 0408/BS Wilayah Kodam II/Swj Bersama Rakyat Tanam 500 Pohon Cegah Longsor dan Banjir
Perbedaan pendapat mengenai puasa ganti Ramadan di hari Jumat ini merupakan hasil dari pemahaman yang berbeda dalam agama Islam.
Namun, penting untuk diingat bahwa perbedaan pendapat dalam agama adalah hal yang wajar dan umat Muslim dapat memilih mengikuti pendapat yang mereka yakini sebagai yang paling benar.
Selain itu, puasa Qadha juga dapat dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri.
Setelah menyelesaikan puasa Ramadan, umat Muslim yang memiliki puasa Qadha yang belum diganti dapat melakukannya setelah Hari Raya Idul Fitri.
BACA JUGA:Jaga Tubuh Tetap Bugar dan Sehat, Personel Rindam/Swj Aerobik Bersama
Namun, penting untuk dicatat bahwa informasi lebih lanjut mengenai aturan dan tata cara puasa Qadha dapat diperoleh dari sumber yang terpercaya, seperti ulama atau panduan agama Islam yang diakui.
Berikut ini adalah niat puasa Qadha ganti Ramadan beserta artinya:
"Nawaitu shouma ghadin‘an qadha'i fardhi syahri Romadhona lillahi ta'ala"
Artinya: "Saya berniat untuk mengqodho puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah Subhanahu Wataa'lla."
BACA JUGA:Ciptakan Lingkungan Bersih, Ini yang Dilakukan Satgas Yonif 200/BN Dibawah Komando Kodam II/Swj