Dari banyaknya jenis buah, hanya buah durian dan buah salak menjadi salah satu pantangan makanan buah-buahan pada saat perayaan Imlek.
Buah-buahan dengan memiliki tekstur kulit yang kasar serta berduri ini jarang disajikan pada saat Imlek karena dianggap tabu serta memiliki makna hidup yang sulit.
Dari kulit buah yang tajam ini juga memiliki makna yang melambangkan ketidak harmonisan kesialan hingga pertengkaran.
BACA JUGA:Tahun Baru Imlek 2575! Sejarah Imlek, Tradisi dan Tips Merayakannya dengan Baik
BACA JUGA:Tradisi Sedekah Serabi Asal Empat Lawang, Kuliner Dan Adat yang Masih Dilestarikan
Meskipun buah-buahan ini sudah melokal di Indonesia, akan tetapi kedua buah-buah ini tidak pernah disajikan pada saat perayaan Imlek dikarenakan memiliki makna yang tidak baik bagi masyarakat Tionghoa.
Oleh karena itu, masyarakat tionghoa hanya memberikan sajian makanan yang penuh dengan makna keberuntungan atau positif.
7. Dilarang Mengambil Daging Ikan di Bagian Bawah atau Dibalik
Salah satu keunikan tradisi perayaan Imlek di Indonesia yaitu dengan dilarangnya mengambil daging ikan di bagian bawah atau dibalik untuk dikonsumsi.
BACA JUGA: Tahun Naga Kayu 2024 Atau Imlek 2575, Ini Makna dan Ramalan 12 Tanda tentang Shio Naga Kayu Tersebut
BACA JUGA:Peringatan Tahun Baru Imlek 2575, Shio Naga Kayu Dipercaya Membawa Perubahan
Biasanya salah satu makanan khas perayaan Imlek ini yaitu ikan bandeng kukus, dan hal tersebut dilarang untuk mengambil bagian daging ikan di bagian bawah.
Jadi ketika hendak makan ikan, maka posisi ikan tetap beradaptasi awal atau tidak boleh dibolak-balik.
Pada bagian bawah ikan harus disisakan, untuk bisa dimakan di esok harinya setelah perayaan Imlek.
Menurut kepercayaan masyarakat tionghoa hal ini bermakna akan membawa surplus untuk tahun yang akan mendatang.
BACA JUGA:Bagaimana Nasib 12 Shio Setelah Tahun Baru Imlek 2575 Ini? Berikut Ulasannya (bagian 1)