“Lantas apakah ini berarti saya berpihak ke Pak Abas?" timpal Rizal menyindir tudingan miring yang dialamatkan kepada dirinya.
BACA JUGA:Bukti Tak Cukup, Gakkumdu Hentikan Perkara Dugaan Kades di Ogan Ilir Tak Netral di Pemilu 2024
BACA JUGA:Ingatkan ASN OKU Timur Jaga Netralitas di Pemilu 2024, Ini Rencana Ketua KPU yang Baru Dilantik
Di hadapan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang, Rizal menuturkan duduk persoalan sebenarnya terkait tudingan itu.
"Demi Allah, meski saya dekat dengan Pak Abas, tapi saya dan Pak Purwanto ini tetap profesional ketika dipercaya sebagai Ketua dan Wakil Ketua KPPS Silaberanti," tegasnya.
Menurut dia, KPPS tak ada kewenangan untuk memaksa setiap warga agar memilih ke 1 caleg tertentu untuk memenangkannya dalam pemilu 2024 nanti.
"Sekali-kali saya tak bisa memaksakan kehendak warga untuk memberikan suaranya kepada Pak Abas," cetusnya.
BACA JUGA:Kegiatan Tahapan Kampanye Mulai Meningkat, Polda Sumsel Lakukan Langkah Ini Hadapi Pemilu Yang Aman
BACA JUGA:Wujudkan Pemilu Damai 2024! Ini Wejangan 5 Tokoh Agama di Rapat Forkopimda
Kembali menyinggung aksi unjuk rasa di Bawaslu Kota Palembang yang menyeret namanya, Rizal sangat menyesalkan adanya indikasi upaya pihak tertentu yang berusaha menyudutkan nama baiknya.
"Saya yakin, di dalam persoalan ini pasti ada calon lain yang merasa tersaingi dengan eksistensi Pak Abas," duganya.
Rizal menjelaskan bahwa kedekatan warga Silaberanti dan dirinya dengan Hasan Basri bukan terkait dia mencalonkan diri untuk tampil sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Palembang.
Namun lebih sebagai sosok yang dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Ketua KPPS, sehingga ia berusaha profesional secara maksimal.
BACA JUGA:Wah! Ada Dialog dan Deklarasi Pemilu Damai Peradah di Wilayah Hukum Polsek Belitang II Polda Sumsel
Artinya kata Rizal, ketika menjalankan tugasnya sebagai Ketua KPPS ia harus membuang jauh-jauh semangat kedekatannya dengan Hasan Basri.