1. Monsun Asia yang memperlihatkan peningkatan aktifitas beberapa hari terakhir. Hal ini bisa meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.
2. Adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Samudera Hindia barat Sumatera, Laut Timor dan Teluk Carpentaria.
Hal ini memicu terbentuknya pola pumpunan dan memperlambat kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan Selatan ekuator.
BACA JUGA:Samsung Innovation Campus Siapkan Kompetensi AI dan IoT untuk Generasi Muda Indonesia
Selain itu dapat meningkatkan potensi angin kencang dan pertumbuhan awan hujan di Sumatera, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian Selatan dan Jawa.
Hal ini berdampak pada terjadinya gelombang tinggi di perairan.
3. Aktifitas gelombang atmosif terjadi peningkatan sehingga berpotensi cuaca ekstrem.
Seperti fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang terbentuk bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial.
Hal ini bisa meningkatnya aktivitas konvektif serta pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia.
Oleh sebab itulah, masyarakat harus waspada terhadap potensi cuaca ekstrem hingga satu pekan kedepan.
Selain itu, potensi lainnya adalah banjir, longsor, berkurangnya jarak pandang, jalan licin hingga pohon tumbang akibat dari cuaca ekstrem.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".