JAKARTA, KORANPALPRES.COM – Prakerja berhasil membantu 11,1 juta orang sudah know your customer atau KYC sejak pertama kali sebagai Penerima Prakerja.
Keberhasilan dari Prakerja ini sebagai bentuk dorongan inklusi keuangan dari sektor keterampilan dan kompetensi masyarakat Indonesia.
Angka ini menunjukkan bahwa Prakerja telah menjadi contoh nyata dampak positif program pemerintah terhadap perekonomian digital.
Sejalan dengan Buku Putih Strategi Nasional Ekonomi Digital Indonesia yang disusun oleh Menko Perekonomian, Prakerja melihat pentingnya memanfaatkan potensi digital yang dimiliki Indonesia.
BACA JUGA:Keunggulan dan Kelemahan POCO F5, Apa Masih Bisa Bersaing di 2024?
Khususnya di sektor layanan keuangan yang telah mencapai tingkat kematangan digital yang tinggi. Karena itu, inklusi keuangan menjadi sangat penting.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi langkah nyata dalam mengukuhkan komitmen Prakerja untuk ikut serta mendukung pertumbuhan inklusi finansial.
"Kami menyambut baik kerjasama yang dibangun antara OJK dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (atau PMO) dalam mendorong inklusi keuangan dan literasi keuangan ini. Apalagi Prakerja adalah program peningkatan keterampilan berskala besar," ujar Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kemenko Perekonomian.
Survei Evaluasi Prakerja 2020-2023 menunjukkan hasil yang signifikan dalam penggunaan e-wallet di mana dari 5 juta Penerima yang terinklusi, sebanyak 4,6 juta Penerima pertama kali memiliki e-wallet dan 500 ribu Penerima lainnya memiliki rekening bank untuk pertama kalinya.
BACA JUGA:Dengarkan Masukan Masyarakat, Polres Lahat Gelar Jumat Curhat di Kantor Camat Kikim Barat
Selain itu, riset yang dilakukan oleh World Bank dan TNP2K (2022) menunjukkan bahwa hampir 90 persen penerima manfaat menganggap bahwa Kartu Prakerja telah menyediakan cukup pilihan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).
Ditambah, 96,4 persen penerima merasa puas terhadap mekanisme pembayaran insentif yang cepat.
Pencapaian ini sangat penting, terutama dalam mendorong inklusi keuangan dari peserta di pulau-pulau terluar Indonesia.
"Prakerja berhasil mendorong inklusi keuangan, sudah ada 11.169.587 yang ter-KYC. Keberhasilan ini karena Prakerja memaksa ekosistem kami digital. Ditambah lagi dengan contact center yang handal, sehingga mereka yang belum paham bisa menjelaskan kepada peserta. Jadi Prakerja bisa diakses oleh siapapun termasuk penyandang disabilitas", ujar Denni Puspa Purbasari sebagai Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
BACA JUGA:6 Mitos Durian yang Masih Tersebar Luas, No 1 Mengandung Kolestrol, Mitos yang Menyesatkan!