PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Menjelang perayaan Imlek 2575 tahun naga kayu 2024 ini, barangkali ada ganjalan pertanyaan di benakmu bukan?
Apalagi bagi kebanyakan rakyat Indonesia, sebetulnya hari raya imlek itu, hari raya agama apa?
Banyak yang mengartikan Imlek sebagai hari raya agama Buddha karena banyak vihara yang merayakannya.
Menurut laman buddhazine.com, Imlek bukanlah hari raya suatu agama, bukan juga hari raya agama Buddha, Tao, ataupun Khonghucu.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Imlek di Singkawang, Perpaduan Budaya dalam Tahun Baru China 2575
Imlek pada dasarnya adalah suatu perayaan tradisi menyambut musim semi dan berakhirnya musim dingin.
Ini tradisi yang dilakukan oleh suku bangsa Tionghoa di Tiongkok (China), yang dalam perkembangannya ditetapkan sebagai hari penggantian tahun.
Kata imlek berasal dari dialek Hokkian, artinya ‘kalender lunar’ (im= lunar atau bulan; lek = kalender).
Dalam dialek Mandarin, ejaan Imlek adalah ‘YINLI’.
BACA JUGA:Inspirasi Model Baju Cheongsam Pria untuk Imlek 2575 dengan Campuran Tradisi dan Modernitas
Sehingga tahun baru Imlek artinya tahun baru yang dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi.
Jadi,tahun baru imlek adalah tahun barunya semua orang Tionghoa, terlepas dari agama apa pun yang dianutnya.
Orang Tionghoa yang sudah berpindah agama apa pun tetap merayakannya tanpa terkecuali.
Adanya kesalahpahaman mengenai anggapan bahwa Imlek adalah perayaan agama Buddha oleh sebagian besar orang, khususnya di Indonesia, didasari oleh kurangnya informasi yang benar.
BACA JUGA:Mengapa Tahun Baru Imlek 2575 Dijadikan Hari Libur Nasional, Berikut Alasannya!