PALEMBANG - Kasus tawuran di Jalan Soekarno Hatta Palembang beberapa waktu lalu yang mengakibatkan korban Andrean alias Kusdy meninggal dunia dilakukan rekonstruksi di Mapolrestabes Palembang.
Dalam rekonstruksi yang digelar oleh Unit Pidum (Pidana Umum) Polrestabes, Palembang terungkap kalau korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit akibat kehabisan darah.
Rekonstruksi sendiri digelar dengan diperankan langsung oleh para tersangka yakni IK, FD, AR dan GB, dengan memperagakan 11 Adegan.
Hal ini dibenarkan oleh Penasehat Hukum para tersangka, Azhari mengatakan, bahwa ada 11 adegan yang diperankan langsung oleh para tersangka.
"Rekonstruksi yang kita gelar ini untuk melengkapi berkas sebelum perkara ini diserahkan ke Kejaksaan," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (28/10/2023).
Rekonstruksi sendiri berjalan lancar tanpa, adanya gangguan maupun bantahan dari para tersangka terkait rekonstruksi yang dilakukan di halaman Mapolrestabes Palembang.
Dalam adegan pertama, berawal saat IK dijemput oleh FD dengan menggunakan sepeda motor dan berkumpul di Griya Agung, Palembang.
Lalu di adegan kedua, IK bersama FD, AR dan GB berkumpul di Griya Agung. Pada adegan keempat pelaku kemudian menuju TKP (tempat kejadian perkara), ke kawasan Jalan Soekarno Hatta, melakukan tawuran dan saling serang.
Lalu, adegan ke-5, IK membacok dan menusuk korban Andrean alias Kusdy dibagian paha kiri. Adegan ke-6, kembali IK melakukan melakukan pembacokan dan menusukan di paha sebelah kanan dengan sedang.
Kemudian pada adegan ke-7 dan ke-8, pelaku IK dan GB melakukan pembacokan kembali bersamaan ke arah punggung korban Andrean dan disaksikan oleh pelaku FD.
Setelah membacok korban, IK CS pun kabur menyelamatkan diri, sedangkan korban menuju kelompok grupnya Pondok bawa dalam kondisi terluka.
Pada adegan ke-10, melihat korban banyak mengeluarkan darah, saksi Firman langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Di Tengah jalan saksi Firman melihat korban tak berdaya lagi, dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir diperjalanan.