Akan lebih nikmat kalau ada sambal picak (sambal tomat dan cabai) menyertainya.
Bagi orang Besemah akan terasa lebih kenikmatannya jika dimakan di tengah kebun atau sawah saat istirahat dari aktivitas bertani.
Makan dalam pondok di tengah sawah adalah kenikmatan yang sukar digambarkan lewat kata-kata.
BACA JUGA:Banyak Belum Tahu, Ini Lokasi Air Terjun Muara Meredam Muratara
Di warung-warung makan di Pagaralam, hampir tidak ada yang menyediakan olahan taghuk lumai ini.
Namun, salah satu Rumah Makan “Dapoegh Endung Akbar” yang terletak di Jalan Lintas Pagaralam-Lahat, tepatnya di Desa Karang Dalo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam ternyata menyajikan makanan khas dusun termasuk taghuk lumai ini.
Pemilik Rumah Makan Dapoegh Endung Akbar, Lusi menyampaikan sejalan perkembangan zaman sekarang ini banyak tempat makan yang menyajikan makanan luar.
“Nah, saya memberanikan diri dan ingin tampil beda dengan mengusung konsep masakan desa (dusun), supaya memiliki ciri khas tersendiri,” ucap Lusi.
BACA JUGA:Wanita Shalat Jamaah di Masjid, Ini Hukumnya
Dia menambahkan, makanan desa (dusun) yang disediakan di warungnya cukup beragam.
Ada ikan masak kuning, ikan masak ghuas, ikan pais, ayam dusun masak kuning, tighau kukuran pais, pede pais dan taghuk lumai tumis kemiling.
Keberanian Lusi membuka warung dengan menu dusun ini sepatutnya diapresiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam.
“Tidak banyak loh yang seperti ini, apalagi sekarang ini sepertinya orang Pagaralam membuka kuliner dengan makanan khas daerah lain atau bahkan makanan asing seperti dari Korea dan Jepang,” singgung Refi, salah seorang penggemar makanan dusun.
BACA JUGA:Super Sekali! 7 Langkah Hebat BPJPH Hingga Mampu Lampaui Target 1 Juta Produk Bersertifikat Halal
Untuk taghuk lumai, Refi mengatakan setiap hari menu itu ada.
Apalagi, kata dia, Lusi menanam sendiri sayuran itu di pekarangan rumahnya.