Setelah diteliti dokter, lantas dokter menghubungi polisi, karena ada yang mencurigakan. Tim polisi segera mendatangi rumah Purnomo. Sementara, jenazah Indah langsung dikirim ke RS Bhayangkara Palembang.
Untuk diteliti, hasilnya cepat keluar, Indah meninggal akibat sesak nafas tanpa tanda bekas cekikan. Polisi menginterogasi Purnomo dan isteri, keduanya tampak berbelit.
Sehingga mengundang kecurigaan polisi terhadap anak pungutnya sejak Mei 2023. Saat interogasi, polisi mengamati wajah Rumini tampak grogi.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Ini Ciri-Ciri Pelaku Begal Mahasiswa Unsri di Tanjung Senai Ogan Ilir
BACA JUGA:Polisi Amankan Senjata Api dan Sarung Sajam Begal Mahasiswa UNSRI
Maka interogasi dipusatkan ke Rumini. Polisi menampilkan bukti-bukti hasil visum RS Bhayangkara, bahwa kematian Indah disebabkan dicekik oleh bantal.
Akhirnya Rumini menangis dan mengakui dia membunuh Indah. “Saya disuruh suami Purnomo Pak Polisi. Kalau saya tidak mau, saya akan diceraikan, diusir dari rumah ini,” akui Ramini.
Langsung, mereka digelandang ke Mapolres Musi Banyuasin untuk pemeriksaan lanjut. Polisi berusaha mengungkap motif.
Tapi, jawaban suami-isteri itu berbelit. Mereka saling lempar tanggung jawab. Malah, mereka saling tuduh bahwa selama ini mereka menyiksa Indah.
Diinterogasi lanjut, Purnomo menjawab: “Saya kesal, sebab anak itu rewel terus. Merepotkan kami. Lalu kami bingung,” tutupnya.
Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di koranpalpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA koranpalpres.com".*