Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam.
BACA JUGA:Benarkah Puasa Setelah Nisfu Sya’ban Dilarang? Begini Penjelasan Ustaz Abdullah Roy
Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Baik, melihat poster yang disebarluaskan Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri, rangkaian puasa Sunnah yang sesuai disyariatkan Nabi Muhmmad shallallahu alaihi wasallam dimulai pada Kamis 22 Februari 2024 atau bertepatan 12 Sya’ban 1445H.
Keesokannya, mulailah rangkaian puasa Ayamul Bidh 13, 14 dan 15 Sya’ban atau hari Jumat, Sabtu dan Ahad atau 23-25 Februari 2024..
Nah untuk hari setelah rangkaian Ayamul Bidh yakni Senin tanggal 26 Februari 2024, bertepatan 16 Sya’ban 1445H.
BACA JUGA:Jadikan Sya’ban, Bulan Latihan Menyambut Bulan Ramadan
Untuk syariat Puasa Senin Kamis, ini sesuai hadits diriwayatkan An Nasai dan Ibnu Majah, Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.
Kemudian Syaik Al-Albani menyebutkan bahwa hadits ini mengatakan bahwa hadits ini shahih.
Hadits itu berbunyi, dari Aisyah radhiyallahu anha, beliau mengatakan, Rasulullah biasa menaruh pilihan berpusa pada hari Senin dan Kamis.
Selanjutnya Puasa Sunnah Ayyamul Bidh, yang di sini Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri mendatangkan dalil hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
BACA JUGA:Ketahui 5 Alasan Mengapa Umat Islam Berpuasa di Bulan Ramadan
Dalam hadits ini disebutkan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada sahabat Abdullah bin Amr radhiyallahu anhu,