PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Selain desas-desus mengenai kemungkinan Rusia membangun senjata anti-satelit di luar angkasa, sumber dalam internal pemerintahan Amerika Serikat mengatakan Amerika kini juga mewaspadai kecanggihan satelit Cina.
Menurut sumber itu Angkatan Luar Angkasa Amerika juga terus menyatakan keprihatinannya terhadap kemajuan kemampuan satelit Cina.
Terutama terkait penempatan satelit pencitraan Tiongkok di orbit geostasioner. Cina telah mengoperasikan satelit pencitraan optik di Geostationary Earth Orbit atau GEO selama hampir satu dekade.
Akan tetapi, kemampuan satelit-satelit sebelumnya masih terbatas jika dibandingkan dengan satelit terbaru Tiongkok pada 2023.
BACA JUGA: Perang Luar Angkasa Akan Sengit: Rusia Bikin Ketar-ketir AS dengan Senjata Nuklir Antisatelitnya
Di antara yang menarik perhatian Angkatan Luar Angkasa Amerika yakni satelit pencitraan optik canggih buatan Cina.
Satelit itu diluncurkan pada Desember lalu, Yaogan-41.
Dengan resolusi satelit Yaogan-41 mencapai 2,5 meter, dengan tingkat ketelitian visual yang lebih akurat.
Hal ini memungkinkan Cina mengenali kendaraan, pesawat terbang, dan kapal di wilayah yang luas. Cina juga memiliki satelit pencitraan radar aperture sintetis atau SAR berbasis GEO, Ludi Tance-4. Satelit itu dapat melihat di balik awan dan kegelapan.
BACA JUGA:2 Planet Tanpa Satelit Alami Beserta Alasannya, Yuk Pahami!
Akan lebih menakutkan jika Ludi Tance-4 digabungkan dengan resolusi optik Yaogan-41.
Dengan kombinasi itu, Cina berpotensi memiliki pengawasan visual dan radar yang gigih di wilayah-wilayah penting yang strategis seperti Indo-Pasifik.
Hal itu membuat kekhawatiran para pejabat Amerika membesar.
Spesialis intelijen di Komando Sistem Luar Angkasa Chief Master Sgt. Ronald Lerch mengatakan, satelit-satelit baru itu membuat kemampuan intelijen berbasis luar angkasa Cina ke tingkat yang lebih baik.
BACA JUGA:Kegagalan Qualcomm dalam Membawa Teknologi Satelit ke Smartphone Android