1. Jadilah pendengar yang baik
Anak-anak biasanya mulai mengalami gejolak internal yang berbeda-beda selama masa remaja, mulai dari masalah hubungan hingga pubertas.
Dia mungkin ingin mengatakan banyak hal untuk menanyakan atau menyuarakan sejumlah pertanyaan atau kekhawatiran yang terlintas dalam pikirannya.
Oleh karena itu, orang tua perlu mendengarkan dengan baik.
BACA JUGA:Gelaran MTQ XXX Tingkat Kabupaten Ogan Ilir Selesai Digelar, Ini Juara Umumnya
Membiarkan anak-anak melakukan perilaku berbahaya lainnya, seperti terlibat dalam kejahatan remaja, hanya karena mereka merasa tidak didengarkan dan sendirian bukanlah ide yang baik.
Selain itu, hindari menyalahkan anak atas apa yang ia sampaikan kepada Anda. Pasalnya, hal ini bisa membuat anak enggan bercerita lagi.
Daripada menyalahkan, lebih baik diskusikan solusi terbaik jika anak mengalami masalah.
Selain itu, ketika orang tua menjadi pendengar yang baik, anak juga akan melakukan hal sebaliknya ketika Anda yang berbicara atau memberi nasihat.
BACA JUGA:Berhasil Kendalikan Inflasi, Tim Evaluator Kemendagri Akui Kinerja Apriyadi Sudah Sangat Baik
2. Hormati privasi anak-anak
Orang tua sering kali percaya bahwa urusan anak-anak mereka juga merupakan urusan mereka sendiri.
Ketika anak-anak masih kecil, hal ini memang benar adanya.
Namun ketika anak-anak beranjak remaja, orang tua harus menyadari bahwa anak-anak mulai memiliki privasinya sendiri, yang harus dihormati dan dijaga.
BACA JUGA:Mendadak Saleh pada Ramadan, Sikapi Fenomena Ini dengan Bijak
Seiring bertambahnya usia, orang tua terkadang lupa bahwa anak juga punya privasi.