SURAKARTA, KORANPALPRES.COM – Saat mengikuti Pemantauan Hilal di Observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Ahad 10 Maret 2024, ratusan mahasiswa mengaku tidak melihat hilal Ramadan 2024 atau 1445 Hijriyah.
Pemantauan atau rukyatul hilal awal Ramadan 2024 ini diselenggarakan oleh Tim dosen Ilmu Falak dan tim Observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah (Fasya) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Kegiatan ini sendiri diikuti sekitar 200 mahasiswa Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.
Dekan Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta Muhammad Nashiruddin menuturkan, pihaknya sengaja melibatkan para mahasiswa dalam aktivitas Rukyatul Hilal awal Ramadan tahun ini.
BACA JUGA:Mengenal Rukyatul Hilal dan Hisab, 2 Metode Tentukan Awal Ramadan 2024
Kegiatan tersebut kata Nashiruddin, menjadi wahana edukasi sekaligus praktik atas pengetahuan teoritik yang telah mereka peroleh di kampus.
“Rukyatul Hilal sangat bermanfaat buat mahasiswa Fasya untuk memperoleh pengalaman,” tuturnya.
Rukyatul hilal juga masih kata Nashiruddin, perlu diadakan pada waktu hilal sudah memasuki kriteria Neo MABIMS sehingga hilal dapat dilihat.
Pemantauan hilal ini bisa dilakukan lagi pada 30 Sya’ban sebagai pembelajaran dan pengalaman bagi mahasiswa Fasya.
BACA JUGA:Sambut Awal Ramadan, Langkah Ini Dilakukan Kapolda Sumsel
BACA JUGA:8 Strategi Efektif Menurunkan Berat Badan Saat Puasa, Buat Schedule Mulai Awal Ramadan Ini
“Penting bagi mereka (para mahasiswa) untuk memiliki pengalaman pernah melihat hilal,” imbuhnya.
Diketahui, berdasar data hisab di Observatorium Al-Hilal Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta menunjukkan bahwa pada 10 Maret 2024, titik konjungsinya pada pukul 16:00:50 WIB, umur bulan 1j 53m 08d, elongasi 2 ̊ 26’ 32,11”, dengan tinggi hilal 0 ̊ 23’ 25,36”.
Observatorium Al-Hilal memiliki lintang -7˚ 33’ 32,88” dan bujur 110˚ 44’ 04,45” serta tinggi tempat 126 Meter DPL.