Dengan demikian itu dapat mengurangi perbedaan yang selama ini terjadi.
Ada juga pertanyaan yang timbul mengapa Wujudul Hilal tidak diglobalisasikan mungkin menjadi perdebatan menarik.
Kongres di Turki, dengan keputusan yang diambil oleh 80 peserta, mengadopsi KHGT dengan kriteria tinggi hilal 5 derajat dan elongasi 8 derajat.
Kongres berpandangan, hilal dianggap terlihat setelah memenuhi kriteria tersebut, dan prinsip matlak global diterapkan.
BACA JUGA:Penetapan Awal Ramadan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi Kemungkinan Besar Juga Berbeda
Ini berarti keputusan ini diberlakukan secara universal di seluruh dunia.
Selanjutnya Agus mengatakan, argumen yang mendasari keputusan tersebut juga dapat ditemukan dalam hadis dan pandangan fukaha.
Seperti yang dikutip dalam pandangan Imam Nawawi dalam penjelasannya terhadap kitab Sahih Muslim yang menyatakan bahwa beberapa ulama berpendapat bahwa pengamatan bulan di suatu tempat berlaku untuk seluruh penduduk bumi.
Adapun, keputusan untuk memperkenalkan KHGT dengan kriteria tertentu mencerminkan upaya untuk mencapai keseragaman dan konsistensi dalam penetapan waktu Islam di seluruh dunia.
BACA JUGA:Bijak Menyikapi Potensi Perbedaan Awal Ramadan, Menag Terbitkan Surat Edaran Ini
Pada saat yang sama juga menegaskan bahwa pengamatan bulan tidak hanya bersifat regional, tetapi universal.*