Yan justru dicintai dan disayang orang-orang yang bekerja membantu mengembangkan usahanya.
"Yang penting, kita tidak pelit di dalam melaksanakan usaha. Namun yang harus kita jaga adalah manajemen yang baik dan profesional," urainya.
Dua tahun setelah itu Yan Najib membuka usaha perbengkelan. Mulailah ia hidup dan terjun mati-matian di bidang otomotif, kemudian membuka Bengkel Pass.
“Yah, rasanya pas sekali," ucapnya lagi.
BACA JUGA:Mengapa Suara Anak Laki-Laki Berubah Saat Pubertas? Ini Penyebabnya
BACA JUGA:7 Dampak Melarang Anak Menangis, Bisa Pengaruhi Mentalnya Loh!
Bagi dia, sebagai pembalap profesional di level nasional, justru keberadaan bengkel mobil sangat membantu karirnya di dunia otomotif sehingga ia sangat memahami kondisi mesin dengan segala persoalannya.
"Alhamdulillah, saya sangat didukung teman-teman yang juga hobi di dunia otomotif,” timpal Yan Najib.
Ia mengimbuhkan, dukungan inilah yang membantu spiritnya untuk membesarkan Bengkel Pass yang sekarang sudah beroperasi selama 26 tahun.
Awal berdirinya Bengkel Pass banyak persoalan yang dihadapi.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Kulkas 2 Pintu Low Watt dengan Spek Unggulan, Simpan Makanan Bulan Puasa Jadi Nyaman
BACA JUGA:Resep Jus Buah dan Sayur, Hempaskan Kerutan dan Jerawat di Wajah Puasa Auto Glowing, Cobain Yuk!
Yan Najib bersyukur bahwa sejumlah rekannya memberikan dorongan maksimal, sehingga kepercayaan dirinya semakin tebal.
Seperti pembalap nasional ternama Popo Hartopo, kata Yan, sangat perhatian atas usaha bengkelnya.
"Apalagi membangun usaha di tengah krisis moneter pada tahun 1998 itu, saya harus bekerja ‘jungkir balik’ untuk memperkuat bengkel yang saya dirikan ini," jelasnya.