“Entah, saya sendiri bingung apa yang menyebabkan kegelisahan di dalam perasaan hati saya, namun saat itu saya mencoba untuk tetap bertahan sebagai PNS di Jakarta," ucap Yan dengan mimik serius.
Hanya 3 tahun Yan Najib betugas sebagai staf Gubernur DKI Jakarta Wiyogo dan wakilnya Ir Bunyamin Ramto.
BACA JUGA:SUKSES! Selama Pemilu 2024, Pertamina Catat Distribusi BBM dan LPG Berjalan Lancar
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Pastikan Pasokan BBM dan LPG Terpenuhi Jelang Pemilu 2024
"Akhirnya di tahun 1989 saya memutuskan berhenti sebagai PNS," tukasnya.
Selanjutnya Yan Najib membulatkan tekad untuk meneruskan pendidikan ke Washington DC, Amerika Serikat.
Hanya saja hatinya selalu bergemuruh tak tenang, namun Yan tetap bertahan untuk terus belajar dan mempertajam pola pikir di Srayer University Washington DC.
Setelah merasa siap menghadapi pahit getir kehidupan di negeri orang, akhirnya Yan Najib kembali ke tanah air tahun 1995.
BACA JUGA:SAH! Mawardi Gandeng Harnojoyo Deklarasikan Cagub-Cawagub Sumsel, Ini Alasan Pilih Harnojoyo
Sekembalinya Yan ke Palembang, ia mulai merintis usaha di bidang perminyakan.
"Saya membuka stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Demang Lebar Daun," sebutnya.
Memulai usaha di SPBU, bagi Yan Najib menghadapi banyak persoalan.
Justru, katanya, berbagai persoalan itulah yang membuat pola pikir dan kearifan sikapnya diakui orang-orang sekitarnya.
BACA JUGA:6 Cara Mengendalikan Emosi Saat Puasa, Nomor 1 Paling Sulit Dilakukan
BACA JUGA:Takut Asam Urat Kambuh Saat Sholat Tarawih? Coba Konsumsi 6 Makanan Ini Secara Rutin