3 Daerah Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Sumsel, Produksi Hingga Jutaan Ton, Cek Apa Daerahmu Termasuk?

Reporter: Dian Cahyani Fitri |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Sabtu , 30 Mar 2024 - 16:24

Selain menjadi lumbung potensi energi, Sumsel juga terkenal sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia-Foto:freepik-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Sumatera Selatan (Sumsel) memiliki kekayaan sumber daya energi yang berlimbah, termasuk minyak bumi, gas bumi, batu bara, panas bumi, dan kelapa sawit.

Bahkan, potensi ini menjadi sumber energi vital yang dimanfaatkan untuk pembangunan ketenagalistrikan dan menyediakan bahan bakar energi bagi industri.

Selain menjadi lumbung potensi energi, Sumsel juga terkenal sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia.

Dengan luas lahan mencapai 1.254.613 hektar, produksi kelapa sawit di wilayah ini mencapai 3.361.940 ton.

Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023 menunjukkan produksi kelapa sawit dari setiap daerah di Sumatera Selatan.

Ada tiga daerah di Sumatera Selatan yang merupakan produsen kelapa sawit terbesar.

Dilansir dari situs sumsel.bps.go.id, berikut ini tiga daerah terbesar penghasil kelapa sawit di Sumatera Selatan pada tahun 2023”.

Pertama, Kabupaten Musi Banyuasin dengan jumlah produksi mencapai 945.004 ton, kemudian kedua terdapat Kabupaten Banyuasin dengan produksi mencapai 530.137 ton dan peringkat ketiga Kabupaten Musi Rawas dengan produksi sebanyak 456.181 ton.

Demikianlah rangkuman mengenai tiga daerah terbesar penghasil kelapa sawit di Provinsi Sumatera Selatan

Kabupaten Lahat dan Kota Prabumulih tidak termasuk dalam daftar tersebut. Produksi kelapa sawit di kedua daerah ini relatif kecil, yakni 159.882 ton di Lahat dan 1.592 ton di Prabumulih.

Diketahui, Sumatera Selatan, atau Sumsel adalah satu dari provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Kota Palembang merupakan pusat pemerintahannya.

Provinsi ini memiliki luas wilayah total sebesar 86.771,68 kilometer persegi. Administratifnya, Sumatera Selatan terbagi menjadi 17 kabupaten/kota.

3 daerah penghasil kelapa sawit terbesar di sumsel, produksi hingga jutaan ton, cek apa daerahmu termasuk?                            palembang, koranpalpres.com - sumatera selatan (sumsel) memiliki kekayaan sumber daya energi yang berlimbah, termasuk minyak bumi, gas bumi, batu bara, panas bumi, dan kelapa sawit.
bahkan, potensi ini menjadi sumber energi vital yang dimanfaatkan untuk pembangunan ketenagalistrikan dan menyediakan bahan bakar energi bagi industri.
selain menjadi lumbung potensi energi, sumsel juga terkenal sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di indonesia. 
dengan luas lahan mencapai 1.254.613 hektar, produksi kelapa sawit di wilayah ini mencapai 3.361.940 ton.
baca juga:reses tahap i tahun 2024 dapil v dprd sumsel, warga oku minta peremajaan sawit
berdasarkan data terbaru badan pusat statistik (bps) pada tahun 2023 menunjukkan produksi kelapa sawit dari setiap daerah di sumatera selatan.
ada tiga daerah di sumatera selatan yang merupakan produsen kelapa sawit terbesar. 
dilansir dari situs sumsel.bps.go.id, berikut ini tiga daerah terbesar penghasil kelapa sawit di sumatera selatan pada tahun 2023”.
pertama, kabupaten musi banyuasin dengan jumlah produksi mencapai 945.004 ton, kemudian kedua terdapat kabupaten banyuasin dengan produksi mencapai 530.137 ton dan peringkat ketiga kabupaten musi rawas dengan produksi sebanyak 456.181 ton.
baca juga:kenalkan kelapa sawit sebagai komoditas perkebunan andalan indonesia, prodi agribisnis unsri gelar ini
demikianlah rangkuman mengenai tiga daerah terbesar penghasil kelapa sawit di provinsi sumatera selatan
kabupaten lahat dan kota prabumulih tidak termasuk dalam daftar tersebut. produksi kelapa sawit di kedua daerah ini relatif kecil, yakni 159.882 ton di lahat dan 1.592 ton di prabumulih.
diketahui, sumatera selatan, atau sumsel adalah satu dari provinsi di indonesia yang terletak di bagian selatan pulau sumatera. kota palembang merupakan pusat pemerintahannya.
provinsi ini memiliki luas wilayah total sebesar 86.771,68 kilometer persegi. administratifnya, sumatera selatan terbagi menjadi 17 kabupaten/kota. 
baca juga:50 persen warga merapi selatan lahat berkebun karet, selebihnya berbagi rata kopi dan sawit
berdasarkan data bps tahun 2023, jumlah penduduk di sumsel mencapai 8.837.301 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 101,85 jiwa per kilometer persegi.
sumatera selatan dikenal sebagai bumi sriwijaya karena merupakan pusat kerajaan sriwijaya, yang terkenal sebagai kerajaan maritim terbesar dan terkuat di nusantara.
sementara, kelapa sawit (elaeis guineensis) adalah tanaman tropis yang telah menjadi fokus perhatian global dalam beberapa dekade terakhir. 
meskipun diakui sebagai sumber penting minyak nabati yang digunakan dalam berbagai produk konsumen, termasuk makanan, kosmetik, dan bahan bakar nabati, kelapa sawit juga dikenal sebagai sumber kontroversi
baca juga:masyarakat merapi timur kepincut budidaya kelapa sawit, ini solusi yang ditawarkan kadisbun lahat lingkungan dan sosial. 
berikut manfaat ekonomi kelapa sawit:
1. sumber minyak nabati utama
kelapa sawit adalah salah satu sumber utama minyak nabati di dunia. minyak kelapa sawit memiliki keunggulan kompetitif dalam hal produktivitas per hektar dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai atau minyak bunga matahari.
2. penciptaan lapangan kerja
baca juga:walau harganya fluktuatif, pekebun kikim tengah lahat setia tanam kelapa sawit dan karet
industri kelapa sawit memberikan lapangan kerja bagi jutaan orang di negara-negara produsen seperti indonesia, malaysia, dan nigeria. 
dari petani kecil hingga pekerja pabrik, banyak orang menggantungkan penghidupan mereka pada industri ini.
ekspor kelapa sawit memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan devisa negara-negara produsen, mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
tantangan lingkungan
baca juga:mayoritas pekebun di kikim selatan lahat pilih karet dan kelapa sawit, ini saran vivi anggraeni
1. deforestasi dan kerusakan habitat
salah satu tantangan utama terkait kelapa sawit adalah deforestasi dan kerusakan habitat. untuk memberi tempat kepada perkebunan kelapa sawit, seringkali hutan hujan tropis dibakar atau ditebang, mengancam keanekaragaman hayati dan mengurangi kemampuan hutan untuk menyerap karbon.
2. pencemaran lingkungan
proses produksi kelapa sawit, termasuk pembakaran lahan dan penggunaan pestisida dan pupuk kimia, dapat menyebabkan pencemaran air dan tanah, mengancam ekosistem sungai dan lautan serta kesehatan manusia.
baca juga:ternyata ini sebabnya, masyarakat kecamatan kota lahat lebih memilih menanam karet dan kelapa sawit
3. konflik sosial
pembangunan perkebunan kelapa sawit seringkali disertai dengan konflik lahan antara perusahaan dan masyarakat adat atau petani lokal, yang dapat menyebabkan ketegangan sosial dan pelanggaran hak asasi manusia. *

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Ekspres 1 April 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan