Ga Cuma Ganjil, Kata Ustaz Tuasikal Lailatul Qadar Bisa Pada Malam Genap 10 Hari Terakhir Ramadan
Ga Cuma Ganjil, Kata Ustaz Tuasikal Lailatul Qadar Bisa Pada Malam Genap 10 Hari Terakhir Ramadan.--kolase koranpalpres.com
BACA JUGA:Ada Kisah Tragis Umat Islam di Balik Perayaan April Mop
Yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah memperbanyak ibadah saja di akhir-akhir Ramadan.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)
Ustaz Tuasikal kemudian mengulas bagaimana tanda-tanda seseorang mendapatkan Malam Lailatul Qadar.
BACA JUGA:Investasi Akhirat, Ustaz Syafiq Riza Basalamah Jelaskan Apa itu Hadiah untuk Baitullah
Beliau mengutip pernyataan Syaikh Khalid Al-Mushlih hafizhahullah bahwa tidak ada tanda khusus jika seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar.
Apabila kita memperbanyak beribadah terus menerus di 10 hari terakhir Ramadan, tentu akan mendapatkan malam penuh kemuliaan tersebut.
Yang patut pula dipahami bahwa cara menghidupkan malam tersebut bisa dengan mengerjakan salat Isya, salat tarawih (salat malam) dan salat shubuh.
Mengerjakan ketiga salat ini dapat dicatat telah mengerjakan salat semalam suntuk.
BACA JUGA:Bukan Sekedar Kota Kelahiran Nabi Muhammad, Ustaz Syafiq Riza Basalamah Ungkap Sejarah Makkah
Diriwayatkan dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ شَهِدَ الْعِشَاءَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ قِيَامُ نِصْفِ لَيْلَةٍ وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِى جَمَاعَةٍ كَانَ لَهُ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
“Siapa yang menghadiri salat ‘Isya berjamaah, maka baginya pahala salat separuh malam. Siapa yang melaksanakan salat ‘Isya dan Shubuh berjamaah, maka baginya pahala salat semalam penuh.” (HR. Muslim no. 656 dan Tirmidzi no. 221).
Dalam hadits lain dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,