PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Pj Wali Kota Pagaralam, H. Lusapta Yudha Kurnia menghadiri Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Kantor Kejaksaan Negeri Kota Pagaralam, pada Selasa Pagi (02/04/2024).

Pj Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Ahmad Fatoni OPM dan GPM ini membuka langsung melalui Video Conference (Vidcon), dan digelar secara serentak di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi se-Sumatera Selatan.

Pj Gubernur Sumsel Ahmad Fatoni dalam sambutannya menyebutkan kegiatan ini terlaksana dalam bentuk sinergitas antara Pemerintah dengan Forkompimda dalam hal ini Kejaksaan Tinggi sebagai upaya untuk pengendalian angka inflasi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Ratu Dewa Dukung Program Operasi Pasar dan Pangan Murah di Kejati Sumsel

Sementara disampaikan Pj Walikota Yudha bahwa OPM berupa beras, telur dan paket sembako ini diperuntukkan kepada masyarakat Kota Pagaralam yang sangat membutuhkan terutama yang namanya telah terdata di OPD terkait.

"Harapannya dengan adanya kegiatan ini terutama di bulan suci Ramadan, akan dapat membantu dan mencukupi bahan pokok masyarakat dan menjaga kelonjakan harga di wilayah Kota Pagaralam" jelas Pj Walikota.

Kegiatan OPM dan GPM di Kejaksaan Negeri Pagar Alam dimulai dengan penyerahan sembako secara simbolis dari Pj Walikota Yudha dan Kepala Kejaksaan Negeri Fajar kepada perwakilan dari masyarakat.

Bersamaan dengan kegiatan OPM dan GPM, pada kegiatan ini juga terlaksana launching program Adiyaksa Peduli Anak Umang, yang ditandai dengan pemberian Kartu Identitas Anak (KIA), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Akte Kelahiran di Palembang.

BACA JUGA:Kabar Baik! Bupati Ogan Ilir Pastikan Operasi Pasar Murah Berlanjut Hingga Lebaran

Sebetulnya, dalam upaya pengendalian Inflasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan memang sudah beberapa kali  menggelar Operasi Pasar Murah Bersubsidi. 

Pasar murah itu memang kebijakan untuk menekan dan menstabilkan harga komoditas pokok.

Saat ini komoditas itu melambung tinggi sehingga berpotensi menyebabkan inflasi.

Operasi inilah yang dipakai untuk menekan angka kenaikan inflasi tadi.