Pemburu Lailatul Qadar Wajib Tahu, Ini Adab-Adab Iktikaf 10 Hari Terakhir Ramadan
Pemburu Lailatul Qadar Wajib Tahu, Ini Adab-Adab Iktikaf 10 Hari Terakhir Ramadan-Fakultas Syariah UIN Antasari-
Inilah sunnah masuk dan keluar masjid bagi orang yang ingin ber iktikaf selama 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
Di antara dalilnya adalah hadits shahih dari Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha, dimana Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha berkata:
“Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh akhir bulan Ramadan, aku memasangkan tenda untuknya, kemudian beliau salat shubuh lalu masuk ke dalam tenda tersebut.
Jadi, masuk ke dalam tenda tersebut di hari ke-21 ba’da shubuh.
Kemudian, Ustaz Beni Sarbeni membawakan penjelasan perkara-perkara yang membatalkan iktikaf.
Setidaknya ada 2 perkara yang membatalkan iktikaf antara lain:
1. Keluar dari masjid tanpa ada alasan syari’ atau tanpa ada kebutuhan yang mendesak.
Tetapi bila ada udzur syari’ keluar dari masjid karena kebutuhan, seperti karena ingin makan, mandi dan sebagainya, maka itu diperbolehkan.
2. Jima’ atau bercampur suami-isteri, dimana hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surat Al Baqarah 187.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
“Dan jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf di masjid.”
Pembahasan terakhir mengenai etika atau ada selama beriktikaf.
Di antara adab orang-orang yang beriktikaf adalah bahwasanya orang yang beriktikaf dianjurkan untuk menyibukkan dirinya dengan berbagai ketaatan kepada Allah.
Seperti salat, membaca al qur’an, berdzikir, beristighfar, bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengkaji Al Qur’an, mengkaji hadits dan berbagai macam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.