H+5 Lebaran Terpantau Sepi Lalu Lalang Kendaraan, Ini Kata Kabid Lalin Dishub Lahat
SEPI : Tampak arus lalin di Jalinsum tampak mulai sepi, aktifitas lalu lalang kendaraan, Senin 15 April 2024, --Bernat/koranpalpres.com----
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Hingga H+5 lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, terpantau di akses jalan lintas sumatera (Jalinsum), tepatnya di Kabupaten Lahat lalu lalang kendaraan arus balik mulai terlihat sepi lancar.
Hal ini, justru berbanding terbalik ketika H-3 hingga H-1, dimana arus mudik didominasi kendaraan pribadi begitu memadati jalinsum.
Andri pemudik asal Jakarta membenarkan, dirinya sengaja memilih empat hari setelah lebaran, agar dijalan raya tidak terlalu banyak kendaraan.
"Alhamdulillah, saya pulang kampung ke Jambi dari Jakarta, dan beristirahat di salah satu waralaba untuk membeli air mineral dan makanan ringan," sebut dirinya, Senin 15 April 2024.
BACA JUGA:Libur Panjang Pengunjung Sesaki Waterboom Lahat Selatan Favorit Keluarga, Ini Penampakannya
BACA JUGA:Wajib Tahu, Terowongan Gunung Gajah Lahat Bernilai Sejarah Tinggi, Ini Buktinya
Senada, Linda pemudik asal Pagaralam mengemukakan, kalau balik lagi ke Bandung H+3 dipastikan volume kendaraan masih ramai.
"Makanya kami sekeluarga memilih lima hari setelah lebaran, guna menghindari padatnya kendaraan yang balik lagi, dan lebih memilih santai dalam perjalanan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Lahat, Drs H Deswan Irsyad MPdi melalui Kepala Bidang (Kabid) Lalu Lintas, Andry Yudhistira menerangkan, hasil pantauan dari pos pantau di Desa Ulak Lebar, Kecamatan Kota Lahat, terjadinya penurunan jumlah kendaraan arus balik.
"Sudah mulai berkurang volumenya, jika dibandingkan 2 hari lalu, yang mana, kendaraan luar Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ramai," papar dirinya.
BACA JUGA:GERCEP, PKM Lahat Selatan Gandeng Forkopimcam Perangi Stunting, Hal Ini yang Dilakukan
Ditambahkannya, khusus di Jalinsum sepanjang Kecamatan Merapi Area, kondisi arus lalu lintas lancar, hal ini mengingat tidak beroperasinya angkutan tambang batubara.
"Didominasi kendaraan berplat Jakarta dan Bandung baik minibus maupun bis. Selain itu, kendaraan pemudik ada beberapa yang mengalami kerusakan, namun demikian tidak sampai menyebabkan kemacetan," jelas Andry.