1 Tahun Permusuhan di Sudan, ECW Serukan Pemimpin Dunia Selamatkan Nyawa Jutaan Anak dan Remaja
1 Tahun Permusuhan di Sudan, ECW Serukan Pemimpin Dunia Selamatkan Nyawa Jutaan Anak dan Remaja.--Education Cannot Wait
NEW YORK, KORANPALPRES.COM - Konflik di Sudan adalah salah satu yang terburuk di dunia saat ini.
Jutaan anak dan remaja menanggung beban terberat di Sudan dan perbatasan Sudan.
Berikut ini pernyataan resmi Direktur Eksekutif Education Cannot Wait atau disingkat ECW, Yasmine Sherif tentang peringatan 1 tahun permusuhan di Sudan.
Saat memperingati 1 tahun konflik yang kejam ini, ECW menyerukan pemimpin dunia untuk memastikan bahwa semua anak yang terdampak konflik ini mendapatkan pendidikan bermutu yang bisa menyelamatkan nyawa.
“Harapan dan masa depan mereka tergantung perhatian dan kepedulian kita semua,” tutur Yasmine Sherif.
Menurut Yasmine Sherif, Sudan mengalami krisis kemanusiaan yang sangat parah.
Tanpa tindakan seketika dari negara lain, bencana ini dapat melanda seluruh negeri dan berdampak lebih buruk lagi pada negara-negara sekitarnya, karena pengungsi menyelamatkan diri melintasi perbatasan menuju negara tetangga.
Konflik yang brutal ini terus memakan korban jiwa tak berdosa, lebih dari 14.000 anak, dan pria serta wanita dilaporkan tewas.
BACA JUGA: Perang Luar Angkasa Akan Sengit: Rusia Bikin Ketar-ketir AS dengan Senjata Nuklir Antisatelitnya
PBB mencatat, tak kurang setengah penduduk Sudan – 25 juta orang, termasuk 14 juta anak – sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Bencana kelaparan sudah mengintai sekitar 5 juta orang.
Saat ini, Sudan juga mengalami krisis pengungsian paksa yang terbesar di dunia.
Lebih dari 8 juta penduduk telah mengungsi di dalam negeri maupun di luar Sudan sejak tanggal 15 April 2023, termasuk 4 juta anak.