https://palpres.bacakoran.co/

Cewek Michat di Ogan Ilir Pasang Tarif Rp1 Juta Untuk Jasa Plus-plus, Ditawar Rp200 Ribu 'Sikat' Juga

Cewek Michat di Ogan Ilir Pasang Tarif Rp1 Juta Untuk Jasa Plus-plus, Ditawar Rp200 Ribu 'Sikat' Juga-Wijdan koranpalpres.com-

BACA JUGA:Pembunuh Pelajar SMP di OKU Timur Berhasil Dibekuk Polisi, Sadis! Ini Kronologi Kejadiannya

Lebih lanjut kata dia, jika dihitung rata-rata angka minimal order per hari dan dikalikan 1 bulan maka belasan juta sudah pasti mengalir ke kantong pribadinya.

Dirinya pun tidak menampik jika per bulan penghasilannya pernah mencapai Rp 15 juta lebih.

"Tapi namanya jualan (PSK) ini kalau lagi larisnya banyak juga duitnya kalau lagi sepi ya pasti juga dikit duit yang mengalir," tuturnya.

Saat ditanya mengenai para pria hidung belang yang pernah memakai jasanya, Sipulan menilai tidak pernah mengusik pekerjaan atau latar belakang mereka.

BACA JUGA:Polisi Ringkus Tersangka Pembunuhan Terhadap Pelajar SMP di OKU Timur

Dirinya lebih memilih untuk bersikap profesional dengan mengikuti gaya masing-masing pelanggan.

Namun, Sipulan menjelaskan, pengguna terdiri dari seluruh kalangan, nulai dari remaja, pelajar atau mahasiswa, hingga orang dewasa alias om-om.

"Ada yang mau ngobrol dulu, ya kita dengar, ada yang mau langsung, ya kita layani. Ada yang aneh, minta macam-macam lah. Aku ikuti sebisa mungkin, kalau masih normal ya, tapi jika sudah aneh betul, saya tidak mau," imbuhnya.

Ketika ditanyai alasan terjebak di prostitusi online, wanita yang masih berumur 24 tahun ini mengakui karena tuntutan ekonomi yang memaksa dirinya melakoni profesi haram tersebut.

BACA JUGA:Mengejutkan, Ini Sosok Pelaku Pembunuhan Sadis pelajar di OKU Timur yang Akhirnya Diringkus Polisi

"Selain memenuhi kebutuhan keluarga, ya memenuhi kebutuhan sendiri, beli rumah misalnya, hp yang bagus, cewek sekarang kalau gak pakai hp bagus mana keren," bebernya.

Sebab menurutnya sangat susah mencari pekerjaan bagi lulusan SMA yang tidak memiliki skil apa-apa.

"Yang S1 saja banyak nganggur apalagi kayak kita ini, jadi pandai-pandai saja adaptasi," imbuhnya.

Di sisi lain, dirinya juga merasa kecewe dengan kehidupannya, yang sudah cerai dengan suami beberapa tahun lalu. "Untuk menghidupi keluarga dan anak satu, ya terpaksa bekerja begini," katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan