https://palpres.bacakoran.co/

Harga Cabai Di Pasar Pagaralam Melonjak Tajam, Ini Penyebabnya

Kenaikan harga cabai ini kemungkinan karena memang pasokan di pasaran kurang sebab sudah lama para petani cabai belum memulai masa panen-Foto:Eko Wahyudi/-palpres

“Cuaca, tidak bisa diprediksi. Pagi sampai siang cerah tiba-tiba bisa turun hujan, begitu juga sebaliknya,” lanjutnya.

Ia berharap nanti jika cuaca sudah normal cabai di Pagaralam harga cabai juga bisa normal kembali.

Karena itu kenaikan harga cabai ini disambut biasa saja oleh para petani cabai.

Kenaikan harga cabai merah yang mencapai di atas Rp35 ribu di pasaran membuat petani cabai di kota Pagaralam seharusnya merasa lega.

BACA JUGA:Prajurit Kodim 0421/LS Bantu Petani Siapkan Lahan Tanam Cabai

Karena harga yang sebelumnya pernah hanya Rp 10ribu per kilogram di tingkat petani  yang membuat pemilik kebun mengalami kerugian karena terkena dampak dari musim pancaroba ini.

"Namun musim pancaroba ini membuat produksi cabai tidak menentu," ujar Deni, salah seorang petani cabai.

Selain cabai harga sayuran di Kota Pagaralam masih tergolong tinggi.

Saat ini sudah ada beberapa petani memasuki masa tanam di awal musim penghujan ini.

BACA JUGA:Tekan Inflasi Kementan Bantu Benih Cabai di Lahat

Namun karena belum ada produksinya, harga sayuran sebagai salah satu komoditas utama pertanian di Pagaralam itu masih tinggi.

"Masih tinggi harganya dari petani," ujar Mansuriah,  pedagang sayuran di pasar tradisional Pagaralam, kemarin.

Mau bagaimana lagi, katanya, saat ini para petani yang mengoper hasil pertaniannya tidak sebanyak dulu.

"Memang sudah ada yang mulai menanam sayuran lagi, tetapi saat ini pasokan masih kurang karena belum panen," terangnya.

BACA JUGA:Hujan 2 Jam, Rumah Warga Di di Perumnas Nendagung Pagaralam Terendam Banjir, Ini Kondisinya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan