Ga Usah Bingung! Kata Ustaz Beni Sarbeni Pertama Kali Ajarkan Tauhid ke Anak

Reporter: Abdul Kadir |

Editor: M Iqbal |

Kamis , 25 Apr 2024 - 16:23

Ga Usah Bingung! Kata Ustaz Beni Sarbeni Pertama Kali Ajarkan Tauhid ke Anak--kolase koranpalpres.com

Dan cabang iman yang paling rendah adalah membuang gangguan dari jalan, dan rasa malu adalah cabang dari keimanan.

Untuk itu, mari kita ajarkan anak-anak kita tentang Allah, dan bagaimana mentauhidkan-Nya.

Ajarkan pada anak-anak kita tentang Islam, ajarkan pada mereka bagaimana mengenal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Misalnya dengan kita lontarkan, “siapakah Rabmu?”

Jawabnya, “Allah adalah Rab kami yang telah menciptakan kami, yang berhak untuk diibadahi, dan hanya kepada-Nya kita beribadah”.

Tanyakan kepadanya “Untuk apa kamu diciptakan?”

Jawabnya: “Allah menciptakanku untuk beribadah”, dan materi-materi lainnya.

Demikian pula ajarkan pada mereka tentang rukun iman, ajarkan pada mereka rukun Islam.

Mengenai kalimatut tauhid, atau syahadatain أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُه yang merupakan hal pertama yang harus diajarkan pada seorang anak.

Dalam hal ini Imam al-Gazzali rahimahullah dalam kitabnya Ihya Ulumiddin.

ga usah bingung! kata ustaz beni sarbeni pertama kali ajarkan tauhid ke anak                            koranpalpres.com – kerapkali kalangan orang tua masih bingung untuk pertama sekali mulai mengajarkan hal apa kepada anak.
nah, melansir ilmiyyah.com, ustaz beni sarbeni menyampaikan nasehat untuk para orang tua dengan tema “tauhid pelajaran pertama dan terakhir”.
ustaz beni sarbeni menguraikan, tauhid adalah pelajaran pertama yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya.
dan, hanya tauhid pula yang pantas disampaikan kepada seseorang ketika sakaratul maut.
baca juga:7 aroma parfum isi ulang paling terfavorit 2024, dijamin tahan lama 24 jam
baca juga:tak hanya jadi permata hati, anak investasi dunia akhirat bagi kedua orang tua, ini kata ustaz beni sarbeni
saat ini, tidak sedikit orang tua atau pendidik lainnya yang merasa bingung, dengan apa mereka memulai dalam mendidik anaknya?
secara umum materi awal yang harus orang tua atau pendidik sampaikan kepada anak adalah tauhid, sebagaimana yang dicontohkan oleh rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
jundub bin abdillah radhiyallahu anhu mengatakan, ketika mereka (anak-anak) dalam usia menjelang balig, mereka bersama rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam belajar iman sebelum belajar alquran.
“kemudian kami belajar alquran sehingga tambahlah iman kami,” tukas jundub bin abdillah dalam hadits  shahih yang diriwayatkan oleh ibnu majah.
baca juga:7 rekomendasi parfum pria miniso, wanginya tahan lama meski aktivitas di luar ruangan
baca juga:serba serbi salat hari raya idul fitri, ustaz beni sarbeni beber dari hukum sampai praktiknya
belajar iman yang dimaksud adalah belajar tauhid, yakni laa ilaha illallah karena ialah cabang keimanan paling utama, cabang keimanan paling tinggi.
dalam hadits riwayat muslim nomor 35, nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa iman itu ada 70 sekian cabang atau 60 sekian cabang, yang paling utama adalah ucapan laa ilaha illallah.
dan cabang iman yang paling rendah adalah membuang gangguan dari jalan, dan rasa malu adalah cabang dari keimanan.
untuk itu, mari kita ajarkan anak-anak kita tentang allah, dan bagaimana mentauhidkan-nya.
baca juga:5 aroma parfum isi ulang terfavorit tahun 2024
baca juga:catat! 5 tips maksimalkan keberkahan di bulan ramadan, kata ustaz beni sarbeni, pahalanya ga kaleng-kaleng
ajarkan pada anak-anak kita tentang islam, ajarkan pada mereka bagaimana mengenal nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
misalnya dengan kita lontarkan, “siapakah rabmu?”
jawabnya, “allah adalah rab kami yang telah menciptakan kami, yang berhak untuk diibadahi, dan hanya kepada-nya kita beribadah”.
tanyakan kepadanya “untuk apa kamu diciptakan?”
baca juga:wanginya seharian! 5 parfum pria terbaik untuk pekerja kantoran
baca juga:3 hikmah zakat fitrah kata ustaz beni sarbeni, wujud syukur hingga jadi benteng harta
jawabnya: “allah menciptakanku untuk beribadah”, dan materi-materi lainnya.
demikian pula ajarkan pada mereka tentang rukun iman, ajarkan pada mereka rukun islam.
mengenai kalimatut tauhid, atau syahadatain أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُه yang merupakan hal pertama yang harus diajarkan pada seorang anak.
dalam hal ini imam al-gazzali rahimahullah dalam kitabnya ihya ulumiddin.
baca juga:6 rekomendasi parfum isi ulang yang bikin wangi seharian, cocok untuk beraktivitas di luar!
baca juga:apa itu tauhid? yuk kenali 2 rukunnya, ini kata ustaz abdullah roy
beliau mengatakan, jika seorang anak yang berakal masuk usia balig dengan mimpi atau usia di siang hari misalnya.
maka hal pertama yang wajib ia pelajari adalah dua kalimah syahadat dan memahami maknanya, yakni laa ilaha illallah dan muhammad rasulullah.
jadi, kalau ada anak masuk usia balig hal pertama kali yang harus diajarkan adalah 2 kalimat syahadat.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُه
baca juga:7 rekomendasi parfum pria yang disukai para wanita, tawarkan aroma kasih sayang yang memikat
baca juga:wajib tahu! ini pentingnya mempelajari tauhid dan jauhi kesyirikan kata ustaz abdullah roy
tauhid pun kalimat terakhir yang kita sampaikan kepada manusia di akhir perjalanan hidupnya di dunia.
dalam hadits riwayat muslim nomor 917, nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “bimbing (ingatkan) orang yang sakaratul maut diantara kalian untuk mengucapkan laa ilaha illallah.” 
tauhid itu bukan hanya meyakini bahwa allah lah yang telah menciptakan kita, yang mengurusi dan memiliki kita.
akan tetapi tauhid itu adalah mengesakan allah dalam ibadah, yakni kita hanya beribadah kepada allah subhanahu wa ta’ala.
baca juga:4 rekomendasi parfum pria merek lokal, cocok dijadikan kado untuk suami atau pacar!
baca juga:jangan lakukan! ternyata berdoa selain kepada allah itu syirik besar, ini penjelasan ustaz abdullah roy
sebagaimana dalam surat al-fatihah, “hanya kepada-mu kami menyembah dan hanya kepada-mu pula kami memohon pertolongan”.
adapun tentang rincian macam-macam tauhid dan seterusnya, itu dibahas dalam kitab-kitab tauhid dan kami berharap para orang tua mempelajarinya dengan baik.