Nah Lho! Kos Kosan di Ogan Ilir Bebas Tidak Terkontrol Dikeluhkan Warga, Polisi Turun Tangan
Nah Lho! Kos Kosan di Ogan Ilir Bebas Tidak Terkontrol Dikeluhkan Warga, Polisi Turun Tangan-Wijdan koranpalpres.com-
OGAN ILIR, KORANPALPRES.COM- Sebagian besar masyarakat Kelurahan Timbang, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir mengeluh adanya kos kosan bebas dan tidak terkontrol.
Keluhan sebagian warga Ogan Ilir Kelurahan Timbangan ini disampaikan langsung pada pihak Polisi dalam hal ini Polsek Indralaya dalam program curhat Jumat, 10 Mei 2024.
Hal ini disampaikan langsung Kasi Humas Polres Ogan Ilir, AKP Herman menurutnya, sebagian ada beberapa Warga yang bertempat tinggal di Kelurahan Timbangan yang berdekatan dengan lokasi kontrakan atau kos kosan curhat kepada Polisi.
"Berbagai macam, usul dan saran dan permasalahan Kamtibmas disampaikan oleh warga dalam program Jumat Curhat, yang digelar di rumah warga yang berada di kelurahan Timbangan," tuturnya.
BACA JUGA:Tepati Janji Kampanye, Bupati Panca Serahkan 11 Ambulance ke Desa Pelosok di Ogan Ilir
BACA JUGA:Partai Hanura Ogan Ilir Puji Kepemimpinan Panca-Ardani, Lanjut 2 Periode
Dibeberkannya, salah satunya keluhan warga adalah masalah kos kosan bebas yang tidak terkontrol dimana tidak terpisahnya antara kamar kos laki laki dan perempuan.
"Tak hanya itu, katanya sebagian besar penghuni kos atau kontrakan tidak mau diambil atau didata identitasnya oleh pihak RT setempat," bebernya.
Hal ini juga diakui warga kelurahan Timbangan, menurutnya para penghuni kos-kosan di daerahnya, tidak ada pengkhususan untuk kos perempuan dan laki laki.
"Jadi kami minta pihak kepolisian untuk memberikan himbauan pada pemilik kos untuk lebih mengontrol dan memisahkan kos laki laki dan perempuan," ungkap warga.
BACA JUGA:Merasakan Pengendara! 7 Remaja Diduga Pungli Diamankan Unit Patroli Samapta Polres Ogan Ilir
Selain kos kosan, warga juga mengeluhkan knalpot racing khususnya sepada motor yang sangat menggangu terutama pada saat jam istirahat warga.
"Bahkan ada sekelompok anak muda yang sering berkumpul pada malam minggu dan memutar musik secara keras dan bising sampai pagi. Kami sangat terganggu," imbuhnya.