Suku-suku di Provinsi Sulawesi Barat: Masih Ada Suku yang To Pambuni alias Punya Kekuatan Gaib
Suku Bunggu di Sulawesi Barat yang disebut To Pambuni alias mereka yang terasing dan punya kekuatan gaib.-pasangkayu-
Suku Bunggu
Suku Bunggu tinggal di pedalaman Mamuju Utara. Dulunya mereka bertahan hidup dengan bercocok tanam singkong, sagu, dan jagung, secara nomaden.
Rumah orang Suku Bunggu juga dulunya ada di atas dahan agar mereka aman dari binatang buas.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua: Dominan Suku Arfak yang Punya Tari Tumbu Tanah
Mereka juga senang hidup jauh dari hiruk-pikuk, dan kurang suka dengan kehadiran orang lain.
Bagi warga Pasangkayu, Mamuju Utara, sendiri, orang Banggu dikenal pandai menyelinap dan bersembunyi ke balik pohon dengan cepat.
Bahkan gara-gara itu mereka disebut To Pambuni alias mereka yang terasing tapi punya kekuatan gaib.
Mereka tinggal menetap di sejumlah desa seperti Pakava, Bambaira, Sarjo, Polewali, dan Martasari, dan mulai berkenalan dengan teknologi. Bahkan Pakava kini menjadi objek wisata.
Suku Da’a
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua Barat Daya: Termasuk Kesatuan Wilayah Adat Domberai
Suku Da’a dulunya tinggal nomaden di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, tepatnya di kawasan hutan dan pegunungan.
Suku ini sejatinya adalah subsuku Kaili, dan karenanya memakai bahasa Kaili dengan dilek Da’a. Di Sulbar, kebanyakan orang Da’a tinggal di Bambaira, Mamuju Utara.
Mereka dikenal ahli menggunakan sumpit, seperti orang Dayak di Kalimantan, dengan makanan utama berupa sagu dan ubi jalar. Sejak 1970-an, pemerintah daerah memindahkan mereka ke dataran rendah, dan orang Da’a pun mulai berkebun dan beternak.
Di kalangan orang Da’a, babi sangat popular. Bahkan hewan itu menjadi mas kawin pernikahan.