Suku-suku di Provinsi Kalimantan Selatan: Rumah bagi Suku Banjar dan Dayak Meratus

Tradisi pernikahan Suku Banjar di Kalimantan Selatan.-borneonews-

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Kalimantan Timur: Pribuminya Kelompok Adat Melayu dan Dayak, Pendatang Juga Dominan

Suku Banjar (dengan  populasi 74,34%), suku asli ini menjadi mayoritas di Kalimantan Selatan yang terdiri atas 3 kelompok utama, yaitu :

- Suku Banjar Kuala, yang berdiam di hilir Sungai Barito dan anak-anak sungainya yang meliputi kawasan Banjar Bakula, yang meliputi Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut

- Suku Banjar Pahuluan, menempati kawasan hulu Banua Anam  sekitar Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong atau aliran-aliran sungai yang berasal dari Pegunungan Meratus.

- Suku Banjar Batang Banyu, banyak terdapat di kawasan hilir Banua Anam pada aliran Sungai Nagara sampai Sungai Tabalong.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Sulawesi Utara: Selain Didiami Suku Bohusami, Ada Suku Borgo Keturunan Eropa

2. Suku Jawa (dengan 14,51% populasi), banyak terdapat di kawasan-kawasan transmigrasi. Di Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru terdapat suku Jawa dalam jumlah besar.

Etnis Jawa di Kalimantan Selatan masih kental dengan budaya mereka dan terus melaksanakan tradisi yang dibawa dari tanah leluhur mereka.

3. Suku Bugis (populasinya 2,81% penduduk Kalsel), mendiami kawasan pesisir pantai. Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru dapat dijumpai suku Bugis dalam jumlah besar.

Salah satunya Suku Bugis Pagatan

Suku Bugis Pagatan merupakan keturunan pendatang dari Suku Bugis di Sulawesi Selatan. 

Nama “Pagatan” pengertiannya adalah suku yang mendiami Desa Pagatan dan sekitarnya. Juga yang berdomisili di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.

BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Gorontalo: Ada Suku yang Kontroversial dengan Tradisi Inses

Orang Bugis Pagatan baru datang pada tahun 1750 saat itu dipimpin seorang tokoh bernama Puanna Dekke. 

Ia adalah bangsawan asal Tanah Bugis, tepatnya dari Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan