Kiprah Srikandi PLN Ikut Hadirkan Listrik Hingga ke Ujung Nusantara: Perbaiki Jaringan Akibat Cuaca Ekstrem
Kisah heroik srikandi PLN yang ikut menghadirkan listrik hingga ke ujung nusantara dengan berperan aktif memperbaiki jaringan akibat cuaca ekstrem-Ist-
Setelah menghabiskan waktu 4 jam perjalanan, pihaknya langsung memperbaiki kerusakan agar masyarakat bisa kembali menikmati listrik malam itu juga.
"Menjelang sore hari, hujan pun turun dengan cukup deras, namun kami tetap berkomitmen untuk menuntaskan pekerjaan sehingga di malam hari seluruh pelanggan sudah dapat menikmati aliran listrik," tambah Rathy.
BACA JUGA:5 Serum Wajah Pria, Pakai Skincare Ini Ampuh Melindugi Kulit Lebih Bersih dan Cerah
Pengalaman berbeda diungkapkan oleh Made Ratna, anggota Srikandi PLN lain yang bertugas di PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Bersama dengan tim, Ratna bekerja keras menghadirkan listrik untuk 180 keluarga di Desa Sombano dan Pulau Kapota yang lokasinya terisolir di antara gugusan pulau di Wakatobi.
"Meski tidak mudah, ketika melihat suatu daerah berhasil dilistriki, saya merasa senang, bangga, dan bersyukur. Karena masyarakat di daerah 3T juga bisa merasakan manfaat listrik seperti saya, utamanya anak-anak yang bisa belajar di malam hari karena mereka adalah generasi penerus bangsa," ungkapnya.
Tak mau ketinggalan, Sinarti, anggota Srikandi PLN yang bekerja di ULP Tanah Merah, Papua Selatan juga membagikan pengalamannya saat menjaga keandalan listrik di kawasan terisolir lainnya.
BACA JUGA:CATAT! 5 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Dipakai Secara Bersamaan
BACA JUGA:5 Rekomendasi Merek Skincare yang Bagus untuk Remaja, Harganya Terjangkau!
Ia menceritakan kebanggaannya dapat menjaga keandalan pasokan listrik di daerah perbatasan saat malam pergantian tahun.
Wanita kelahiran Enrekang, Sulawesi Selatan tersebut mengatakan saat malam tahun baru lalu ia bersama timnya diberikan tugas menjaga keandalan listrik pada salah satu gereja di Kabupaten Boven Digoel yang berbatasan langsung dengan Negara Papua Nugini.
“Walaupun harus rela tidak pulang kampung, kehilangan momen berkumpul bersama keluarga. Saya merasa bangga dapat menjalankan tugas mulia ini. Menghadirkan listrik andal serta melihat wajah bahagia masyarakat membuat saya bersyukur, setidaknya hal kecil yang saya lakukan dapat bermanfaat,” pungkas Sinarti.