Museum Masuk Desa, Cara Cerdas Pemprov Sumsel Lestarikan Warisan Sejarah dan Budaya

Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal (barisan atas, enam dari kiri) dan Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi bersama para narasumber dan tamu undangan Museum Masuk Desa.--Alhadi/koranpalpres.com

OGAN ILIR, KORANPALPRES.COM – Untuk ketujuh kalinya sejak 2021, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan atau Pemprov Sumsel, melalui Museum Negeri Sumsel menyelenggarakan Museum Masuk Desa.

Kegiatan sosialisasi ke pelosok perdesaan itu menjadi cara cerdas dalam upaya melestarikan warisan sejarah dan budaya Sumsel.

Dalam rangkaian Museum Masuk Desa ini, pengelola Museum Negeri Sumsel mengkomunikasikan atau mempublikasikan beragam koleksinya kepada masyarakat.

Giliran, Sabtu, 1 Juni 2024, Desa Seri Tanjung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir didapuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Museum Masuk Desa.

BACA JUGA:Bikin Turis Mancanegara Terpana, Ini Sejarah Kain Batik Milik Istri AK Gani di Museum Negeri Sumsel

BACA JUGA:Hadiri Seminar Hibah Masyarakat kepada Museum Negeri Sumsel, BEM UKB Palembang Dibuat Terkesima

Sebagai yang menaungi Museum Negeri Sumsel, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Aufa Syahrizal mengucapkan terima kasih kepada Kepala Museum Negeri Sumsel beserta jajaran atas terselenggaranya kegiatan Museum Masuk Desa tersebut. 

“Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Desa Seri Tanjung dan Kecamatan Tanjung Batu yang bersedia memfasilitasi kegiatan ini,” tutur Aufa dalam sambutannya. 

Sosialisasi Museum Masuk Desa Tahun 2024 sambung Aufa, rencananya akan dilaksanakan sebanyak 2 kali, berikutnya yakni di Kecamatan Pajar Bulan, Kabupaten Lahat.

Menurut Aufa, bukanlah sebuah kebetulan pihaknya memilih Kecamatan Tanjung Batu antara lain berkaitan dengan banyaknya benda-benda warisan masa lalu di daerah ini, seperti peninggalan Pemerintahan Marga.

BACA JUGA:Gelar Seminar Kajian Koleksi Hibah, Museum Negeri Sumsel Terima Puluhan Barang Bersejarah

BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Terima Cetakan Perdana Buku Silsilah Pangeran Poento, Sebuah Penelusuran Generasi Kelima

Dia membeberkan, dahulu, saat Penghapusan Pemerintahan Marga tahun 1983, terdapat 3 Marga yang tergabung dalam Kecamatan Tanjung Batu, yaitu Marga Tanjung Batu, Marga Meranjat, dan Marga Burai. 

“Inilah yang selanjutnya menjadi salah satu inspirasi Museum Negeri Sumsel untuk datang ke sini, mengenalkan museum kepada masyarakat, serta mengajak masyarakat untuk bersinergi dalam upaya melestarikannya,” tegas Aufa.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan