Cegah Pengendalian dan Penurunan Angka Stunting, Ini Upaya Pemkab OKU Timur

Pemerintah Kabupaten OKU Timur menggelar Rembuk stunting Tahun 2024, Jumat, 07 Juni 2024-Foto:Arman Jaya-

Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Pendududuk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Zainal Abidin, S.SiT, MM dalam laporannya menyebutkan kegiatan ini merupakan rangkaian dari 8 aksi konvergensi stunting.

Dikatakannya, perkembangan stunting di Kabupaten OKU Timur mengalami tren yang positif. 

BACA JUGA:Alhamdulillah, Kabupaten Lahat Nomor Wahid Terendah Kasus Stunting se Provinsi Sumatera Selatan, Ini Buktinya

BACA JUGA:Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting, TP PKK Sumsel Gandeng BKKBN Bikin Layanan Ini

Pada tahun 2021 ada 261 kasus, tahun 2022 ada 198 kasus, tahun 2023 ada 73 kasus dan hingga April 2023 sisa 60 kasus.

"Oleh karena itu kita rembukkan bersama untuk mengatasi masalah ini agar stunting bisa diatasi dengan baik," jelasnya.

Meskipun masih banyak kasus stunting di Kabupaten OKU Timur, namun berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia pada tahun 2022 menempatkan Kabupaten OKU Timur di angka 19,1% dan mengalami penurunan pada tahun 2023 menjadi 9,3%

"Turun 9,8% membuktikan OKU Timur telah lampaui target yang telah ditetapkan, dimana tahun 2024 target penurunan stunting di OKU Timur sebesar 12,9%," tutupnya.

BACA JUGA:Angka Stunting di Prabumulih Dapat Dihapuskan Tahun Ini, Pj Gubernur Agus Fatoni: Asalkan…

BACA JUGA:Menko PMK Puji Enos, Angka Kemiskinan Ekstrem Mencapai 0,66% dan Penurunan Stunting di Atas Rata-Rata nasional

Kegiatan dilanjutkan pemaparan materi dari perwakilan Sekretaris BKKBN Provinsi Sumatera Selatan dr Fahrina.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan